Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2006

sebuah syair atau pepatah arab bilang

sebuah syair atau pepatah arab bilang: "Barang siapa yang tidak mau mencicipi pahitnya belajar barang sesaat, ia akan merasakan pahitnya kebodohan seumur hidupnya."

lagu barat

18 Oktober 2006 apa yang mesti dilakukan seorang penyair jika sunyi hari ke hari kian mengalir melangkahkan kaki di lautan yang itu-itu juga membenamkan badan pada tanah yang disini-disini jua nestapa yang kian merasuk ini, tidak lebih baik dari sekedar menghayal mati dikalungi ibu-bapak dengan kain beludru-sutra disayangi tuhan dengan sajenan seribu mutiara bagiku pergi, tak ada beda dengan kembali tetap di sini.. SEPASANG PENGANTIN BARU, OKTOBER 2006 Sepotong roti pengangguran kami makan, berdua Lumayan buat pengganjal perut sebelum si kecil ikut ada DO'I Tuhanku dalam 1/2 hati (& mati) kuibadah juga padamu cayamu dingin beku namun terang juga sinari hatiku Tuhanku aku sudah tak berbentuk hancuur!! Manyun di pintumu aku capek mengetuk tapi tak juga sanggup untuk yakin berpaling Tuhan, kau kumaafkan...

Sastra yang Berangkat dari Lamunan

http://www.sinarharapan.co.id/hiburan/budaya/2005/0115/bud2.html Sastra yang Berangkat dari Lamunan Oleh Indra Tjahyadi Ada kalanya sebuah karya sastra bukannya tercipta dari sebuah permenungan, melainkan dari sebuah lamunan. Lihat saja puisi-puisi karya Nirwan Dewanto. Pada puisi-puisi karya Nirwan Dewanto lamunan menjadi semacam motor penggerak utama bagi dasar penciptaannya, dan bukannya permenungan. Dengan menggunakan lamunan sebagai motor penggerak utama bagi dasar penciptaannya, ada sebuah konsekuensi logis yang tak dapat dielakkan muncul pada larik-larik puisi karya Nirwan Dewanto tersebut, yakni bahwa puisi-puisinya tersebut terkesan hidup dan dihidupi oleh lanturan-lanturan. Lanturan-lanturan yang hidup dan menghidupi larik-larik puisi karya Nirwan Dewanto tersebut bukannya tidak menimbulkan read effect bagi para pembacanya. Pertama, bahwa puisi-puisi karya Nirwan Dewanto cenderung lebih bersifat naratif, dan kedua bahwa puisi-puisi karya Nirwan Dewanto tersebut terkesan le

HUKUM ANALISIS SATUAN BUNYI (SAJAK)

Ini adalah hipotesisku wae: HUKUM ANALISIS SATUAN BUNYI (SAJAK) 1. Semakin suatu kumpulan dari satuan-satuan bunyi pada sebuah sajak tidak termanipulasi ke dalam sebuah atau berbagai sistem perimaan, repetisi bunyi, serta upaya pemenonjolan lainnya, maka semakin cenderung terjadi distribusi posisi (efek) yang merata bagi setiap satuan bunyi tersebut dalam kumpulannya (kesatuan teksnya) dan semakin pendataan statistik jumlah satuan tersebut secara kuantitas (sederhana / reduktif) belaka bisa diandalkan. 2. Namun, 'posisi merata' tersebut tidak pernah bersifat mutlak (hanya bisa diukur dengan besarnya kecenderungan) sebab satuan-satuan bunyi dalam sebuah teks ini selalu berkait dengan berbagai sistem lainnya (terkait teks) yang sangat rumit, semisal: tipografi (dalam penulisan), bunyi-bunyi suprasegmental (dalam pelisanan), hingga acuannya pada sengkarut konsep-konsep yang diacu." 3. Dan kerumitan ini membuat upaya penentuan adanya sebuah 'upaya pemenonjolan'

RUANG HAMPA (fool fersion)

RUANG HAMPA Semakin kencang dzikirku berkeras penuh seluruh mengingat-Mu makin deras pula ingatan akannya terkenang selalu Kelindan awan bermahkotakan embun dinginnya kabut mentusuk-tusuk, hampakan qolbun Cahaya matahari merona, di sebuah pagi yang tak pernah ada   RUANG HAMPA v.2 (lemboet) semakin kencang dzikirku berkeras penuh seluruh mengingatmu makin deras pula ingatan akannya terkenang selalu kelindan awan bermahkotakan embun dinginnya kabut menusuk-nusuk, hampakan qolbun cahaya matahari merona, di sebuah pagi yang tiada   RUANG HAMPA v.3 (leuwih lembut peuyeum deui) semakin kencang dzikirku berkeras penuh seluruh mengingatmu makin deras pula ingatan akan dia terkenang selalu kelindan awan bermahkotakan embun dinginnya kabut menusuk-nusuk, hampakan kalbu cahaya mentari merona, di sebuah pagi yang tiada.   RUANG HAMPA v.4 (swingrock version) Semakin kencang dzikirku berkeras penuh seluruh mengingat-Mu makin deras pula ingatan akan dirinya terkenang

DIAMBAMBANG dkk

DIAMBAMBANG selamat tinggal ketidakpastian aku kini sedang dimabuk ketuhanan YME Cintaku di ambang senja Cintaku di atas awang-awang Cintamu di ambang-ambang do'a penutup: "Tuhan, jadikanlah aku bodoh dan pemalas memimikirkan hal baru agar aku tak pernah berpaling dari jalan lurus kacamata kudamu jadikanlah aku pengecut dan senantiasa doyan mengail keuntungan agar ditakutkan neraka dan senantiasa harapan surga jadikanlah cinta ini: palsu, semisteri rahasiamu" andai ini yang terbaik baginya Assalammua'laikum...siapa gerangan di seberang sanna?   DI A.M Di saat aku ingin segala serba diam, hening Suara tik tok tik jam dinding yang tak seberapa watt PMPO  itu kini yang giliran membuat kepala pusing Tapi biarlah, toh lubang kuburku belum lagi digali Dan aku terus coba keras-kerasin agar dibetah-betahan  masih juga diberi hidup di muka bumi, bumi laknat ini Tuhan, kepadamu aku akan kembali Namun pada tanda pengenal apakah aku akan bisa meyakinimu