Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2009

LAYANAN GPRS OPERATOR GSM

Banyak orang membuat kesalahan yang sama dengan menganggap kegagalan sebagai musuh kesuksesan. Anda seharusnya menganggap kegagalan dapat mendatangkan hasil. Teruslah maju dan buatlah kesalahan. Berbuatlah sebanyak mungkin. Ingat disitulah anda menemukan kesuksesan. Di penghujung kegagalan (Thomas J Watson) setelah pengalaman kesulitan untuk mengaktifkan paket data telkomsel pagi ini dan pengalaman beberapa hari terakhir mencoba2 saluran gprs 3 dan axis, gw jadi pengen nulis tentang ini. pagi ini gw mencoba mengaktifkan paket data 5 mb kartu as gw dengan mengetik sesuai instruksi--baik pada buku petunjuk perdana terbarunya, maupun dari promo yang gencar terdengar--kata2 flash on 5k ke 3636. ternyata ditunggu beberapa saat status message gw ndak delivered. lalu aku ganti bunyi pesannya dengan flash on 5000. tetap tidak delivered. lalu kuganti dengan flash info. masih tidak. sekedar ketik flash (prosedur standar mengaktifkan gprs-nya mana tahu status layanan gprs kartu as yang kupakai i

MERANTAU 2.1 part 5

Life can be understood only by looking behind, but can be lived only by looking ahead (Soren Kierkegaard) paginya badan agak mendingan meski masih agak pusing maklum demam ruar biasa semalam dan tentu saja dalam keadaan batuk2. obat konidin kuhentikan dulu sementara minum oskadon yang sekalian buat sakit kepala. nyoba nyari tiket pesawat pagi itu di margonda nggak dapat, pada belum buka. kemudian aku naik kopaja ke pasar minggu. semula kuperkirakan kalo nggak jadi naik bis ke bandara yang aku naik busway aja ke rawamangun eh ternyata shelter transjakarta ndak ada disana, kudu ke ragunan dulu katanya. cukup lama juga aku putar2 nyari travel disana, dari beberapa yang buka harga yang dikasih gila semua di atas sejuta. ada saran juga langsung ke bandara mana tau masih bisa dapat tiket promo. mana tau kan mbak ya akhirnya aku makan dulu di sebuah warung padang. cuma abiss dikit karena selera lidah minta ampun pahitnya lagi makan obat udah beberapa hari ini dan sejak pagi itu hingga dua har

MERANTAU 2.1 part 4

... “tertib” adalah pergulatan, bukan akhir ... karena kita manusia dengan segala isinya hanya mampu menciptakan kemungkinan, tanpa memberi titik. (Ibra dan Neno - Komentator Tulisan Caping GM) beberapa waktu sebelum pulang aku menyempatkan juga nyari2 kos yang lebih murah ke bojonggede dan citayam. selain di kos yg depok ini terasa mulai ndak enak. maklum pengangguran, atau orang nggak jelas, sakit2an pula, tinggal sama betawi matre pula. haha ramahnya tuh pak haji cuman sebelum uang kontrakan dibayar lunas. gw yang sebelumnya shalat ke mushallanya pak haji dibawah jadi eneg dan kalo mau jamaah ngusahain ke mesjid yang walau agak jauh (oya, cobalah kau cari mesjid di sepanjang jalan margonda raya tersebut, pasti kesulitan maklum disini orang 'kafir' semua hihi kalo pun islam ya islam aliran matre dan buruk sangka). luar biasa memang perasaan kita menjadi orang yang tertindas xixixi. di bojonggede aku sempat dapat yang kamar kos tapi masih ndak bisa dibawah 100 (haha mungkin ng

MERANTAU 2.1 part 3

Ratu Adil bukanlah takhayul. Ia sebuah ideal yang tak hadir. (Goenawan Mohamad) selain jalan2 mutar2 dengan krl atau busway sebagai sarana transportasi yang lebih bisa gw baca petanya (di-flashdisk gw nyiapin peta virtual jakarta yang jarang dibuka kecuali ketemu kompi dan peta tercetak jakarta yang lama gw juga nggak sempat diambil ke bandung) gw juga sudah memasukkan beberapa lamaran kerja yang bisa lewat email. tapi sepertinya tak ada satupun yang jebol coz file2 arsip lamaran gw emang acak dan asal dan engga sempat terlalu diedit karena kudu ngerental kompi dan pula gw sering2 buka2 chip nomer hp ini. buat mencari perkerjaan melamar langsung sudah ada beberapa yang gw tandai tapi ya itulah dalam keadaaan sakit2an gw nggak bisa berbuat banyak. masih bisa selera untuk makan aja (dan lihat cewek cakep) udah syukur waktu itu. selain itu beberapa kali pula gw menyempatkan main ke tempat miza di parung dan pondok cabe. sewaktu istri miza si wiwid berasa hendak melahirkan dan ia siaga di

MERANTAU 2.1 part 2

Never walk on the travelled path, because it only leads you where the others have been (Graham Bell) tiga-empat hari atau semingguan numpang disana mulai ada terlihat masalah, aku pun akhirnya ngambil kontrakan ke depok. meski bisa mengerti kamil dalam posisi sulit terhadap teman2nya tapi buat gw kali ini udah kelewatan dan dia toh sudah memilih untuk berperkara denganku. lagian gw emang udah rencana dan nyiapin budget buat ngontrak sendiri tapi tetep aja cara pergi kemaren nggak enak. padahal gw sebetulnya juga males numpang, merasa utang budi sama orang lain, dan hadir disana sekedar unjuk muka khawatir dianggap ndak nganggap dia sbg teman. waktu nyari2 kontrakan ke depok gw juga sudah amat terburu2 sangat dan bagai orang linglung walahhh maklum udah lama engga merambah ibunya kota tiba2 harus segera mendapatkan kontrakan hari itu juga biar ndak jadi gembel. alternatif tinggal di rumah sodara2 ato teman2 lain yang kukenal berhasil dianulir (karena menurut analisisku bukan opsi yang b

MERANTAU 2.1 part 1

Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit. Karna jika langit tidak terjangkau, paling tidak kita masih bisa menyentuh awan. (Herison) hari itu sabtu awal juli 2009, hujan deras yang tiba2 mulai mengguyur koto padang tak sanggup menghentikan azann di dadaku untuk 'khabur' ke jakarta seketika hari itu juga. secara tiba2 dan mendadak dangdut. tiba2 tidak juga ya juga. sebelumnya sudah niat sangat dan suatu kali kesempatan untuk pergi lagi2 pernah dihalangi penyakit tiba2 tepat dua hari sebelum mestinya dan rencananya berangkat. waktu itu ada jatah tiket air asia rio yang engga jadi dipake karena ternyata nggak bisa pulang sehingga gw bisa pergi tanpa perlu terlalu 'terlihat' minta duit buat ongkos. akhirnya tiket itu dipake aan pulang dari kediri. dan salah satu alasanku pergi buru2 kali ini mungkin juga adalah demi mendahului adikku ini yang hendak balik ke bandung coz gw pengen nya dia aja yg lebih baik jaga ortu di rumah. tapi pagi itu meski kemungkinan sakit2an lagi te

TENTANG CINTA 14 (SELESAI)

~ Cinta & Kebencian ~ Tenaga apakah yang menggerakkan kehidupan? Cinta dan kebencian. Kedua-dua itulah yang mewarnai sejarah hidup manusia menjadi putih atau hitam. Kerana cinta, Adam dan Hawa bersatu. Kerana cinta, Taj Mahal di India terbina. Dan banyak lagi bukti di dalam dunia nyata ini betapa agungnya cinta itu. Berawal dari cinta, cerita kehidupan diputar. Tapi sayang, sejak awal mula kisah sejarah manusia ini, cinta telah dikotori oleh kebencian. Kebencianlah yang menyebabkan Qabil membunuh Habil, sebuah tragedi paling tragis untuk pertama kalinya dalam sejarah kemanusiaan. Pembunuhan manusia oleh manusia. Ya, cinta dan kebencian pulalah yang saat ini kita saksikan meramaikan drama kehidupan. Dunia ini dipenuhi dengan kisah cinta yang begitu mempesona, juga kisah kebencian yang sangat memilukan. Cinta membuat dunia menjadi kelihatan 'hidup', damai, sejuk, indah, penuh pesona. Sebaliknya kebencian menjadikan dunia ini nampak membujur kaku seperti mayat, seperti perku

TENTANG CINTA 13

Selama ini, cinta dianggap sebagai sesuatu yang dapat dimiliki, dimana dari itu muncul naluri untuk mengatur dan menguasai. Cinta dalam masyarakat sekarang adalah cinta yang didasarkan pada modus memiliki (to have) dan bukan didasarkan pada modus menjadi (to be). ~ Cinta, Kuasa Dan Kekuasaan ~ BANYAK orang berkata dan meyakini bahwa dirinya mencintai orang lain. Pecinta mengatakan bahwa dirinya mencintai kekasihnya. Suami mengatakan bahwa ia mencintai istrinya. Guru-guru mengatakan bahwa mereka mencintai murid-muridnya. Para ibu bapa mengatakan bahwa mereka mencintai anak-anaknya. Dan negara juga mengatakan bahwa ia sangat mencintai rakyatnya. Sampai sekarang, kita tidak tahu apa erti sesungguhnya dari kata cinta dan mencintai. Para ahli falsafah menafsirkan dan menjelaskannya dengan berbelit-belit, yang justru membuat kita kebingungan. Maka tidak hairan jika kemudian setiap orang memilih untuk menafsirkan sendiri kata tersebut. Dengan cara itu, setiap orang punya penafsiran sendiri