MERANTAU 2.1 part 6

Saya tidak tahu kunci sukses, tetapi kunci kegagalan adalah mencoba menyenangkan setiap orang. (Bill Cosby)

Gerilyawan menang jika mereka tidak kalah. (Henry Kissinger)


okay sekarang bagian tambahan dari hal2 mungkin menarik yang tadinya lupa dan belakangan baru kuingat. salah satunya adalah perjalananku dengan kedua kaki ini seharian penuh di sekitar kampung bandan, jakut. nama tempat ini sendiri baru kutahu bernama kampung bandan setelah mencek jalur yang pernah kutempuh di peta kemudian. tempat ini letaknya sekitar timur laut dari stasiun kota. sebelumnya jika lihat peta mungkin fokusku pada arah jalan ke mangga dua atau seputaran gunung sahari hingga monas. sebelumnya aku pernah punya target untuk jalan dari st.kota menyusuri sepanjang rel ke selatan sehingga kalo capek tinggal naik krl dari stasiun terdekat. dengan mengikuti jalur kereta lebih mudah untukku mempelajari dan mengingat peta rutenya dibanding asal jalan muter2 yang lain; cause gw engga punya peta tercetaknya ataupun gadge portable untuk membuka file virtualnya di jalan jadi hanya ingatan mesin kepala ini yang bisa kuandalkan dengan tidak perlu menyedot pulsa jika mengakses gmaps misalnya hehe.

tapi rencana ini malah ndak jadi. suatu hari entah ada angin apa, entah pengen jalan2 aja karena suntuk di kos, gw pergi ke kota. awalnya gw keluarnya sih di pintu selatan yang jika kita lurus jalan ke kiri sepanjang 2-3 kiloan maka akan sampai di pusat grosir mangga dua dan terus hingga ke sunter, bekasi, karawang sana. tapi hari itu aku melangkahkan kaki ke arah kanan, ternyata muter ngeliling hingga pintu utara stasiunnya. oya mungkin juga hari itu gw udah rencanakan untuk jalan2 mencari dimana lokasi yang disebut wilayah kota tua (halahh macam turis aja guwa). di samping barat stasiun ini seberang jalannya adalah halte busway yang ditembus lewat terowongan ke bawah. gw juga baru sekali lewat shelter canggih ini, kalo ndak salah dalam salah satu episode main ke pondok cabe. dan kemudian di sebelah utara st. kota ini ada halte yang bisa dan biasa jadi tempat tongkrongan bus gede dalam kota jakarta. nyampe di pintu utara ini gw sempat santai2 dulu di halte itu nguping obrolan preman2 disana.

ternyata oh ternyata di halte ini kayaknya yang dominan preman sunda. ya sunda betawi atau sunda pinggiran jakarta macam bogor, banten, dan karawang kalee. salah satu yang menarik dari obrolan mereka yang kebetulan sekarang kuingat adalah kata salah seorang preman (atau awak transportasi) sana pada preman lainnya bahwa ia cuma percaya omongan orang sunda (teman premannya yang lain) kalo ada kata demi allohnya. good, good harusnya gw tahu tekhnik ini dari dulu hehe. kemudian setelah bosan duduk2 dan membatalkan niat melamar pekerjaan untuk jadi preman disana gw melanjutkan jalan ke arah utara dan tak jauh sampailah aku di museum area kota tua yang ada wisata sepeda ontelnya itu. disana aku kemudian makan nasi padang pkl yang dibandrol serba 7000 tapi kudu beli cai botol sendiri haha. abis makan, minum, dan udut aku gerak nyari tempat sembahyang. sempat nanya seseorang yang awalnya terlihat melihat buruk kepadaku (karena tampang gembel kali) dan langsung jadi baik ketika aku nanya2 soal sholat. ia ngajak ibadah di kantornya aja tapi aku menolak sambil tersenyum tak bermuka masam dan nerusin nyari mushallah dan atau mesjid.

ketemu sebuah mushalla di dekat terminal angkot, tapi karena bayar kencingnya aku nerusin jalan nyari yang lain yang gratis hi2. muter2 lah aku timur barat selatan utara hingga ternyata balik lagi ke belakang gedung gede yang di depannya ada halte bis preman sunda tadi. mesjid lumayan gede, aku mungkin sempat tiduran sebentar dulu disana, atau bisa jadi episode tidurannya setelah balik karena kecapekan dari wilayah kampung bandan nanti. nah dari sini baru aku bergerak lagi asal jalan. ya waktu itu tujuan paling ke area kota tua tapi aku justru melangkah terlalu jauh ke arah timurnya. hingga akhirnya aku sampai di kampung bandan ini. sebuah pemukiman kumuh di sesaknya kota. wilayah yang agak jarang gedung dan banyak semak2 milik pt kereta api mungkin, hanya dari jauh keliatan gedung2 tinggi mengelilinginya. disini aku sempat keserempet ke dalam got kecil dan untung cuma kaki yang kotor2 dan sendal tak putus. ya aku jalan jauh ini cuma make sendal, waktu itu mungkin belum beli sepatu (oya jadi ingat, nanti juga akan ada episode ceritaku jalan2 ke blok m square buat beli sepatu dan seperang kolor yang salah ukuran hihi).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PENERBITAN BUKU

Dari Badaceh, Hingga ke Jimek

LAGU NGETOP JULI 1998 - OKTOBER 2000, MY DIARY: THE MEMORY REMAINS!