Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Kenapa Matrelinial Itu Tidak Baik?

Gambar
Konsekuensi dari iman tauhid adalah tidak menyekutukan ketundukkan kepada Tuhan Yang Esa dengan aneka perihal selain-Nya. Kerena itulah dosa terbesar dan tidak terampuni dalam Islam adalah syirik. Menjadi pecinta, apalagi sampai menghamba, materi itu rentan dengan perbuatan syirik. Iman dan tidak beriman itu perbedaannya bisa sangat tipisnya. Yaitu seberapakah kita hanya menggantungkan diri hanya semata-mata kepada-Nya. Itulah tauhid, inilah jalan dan aliran yang hanif tanpa modif dan tercemar kemunafikan oportunisme pragmatisme. Maka daripada itu penting kiranya untuk membebaskan diri dari akhlak cinta harta. Meski sungguh berat terasa karena ialah faktor riil kejayaan kehidupan nyata di dunia. Bukankah semua orang mencari bahagia? Di antara ikut-ikutannya kita mengimani kebahagiaan janji-janji tentang alam syurga yang abadi namun absurd, abstrak, dan fiksi itu, kita harus bertempur dengan godaan nyata cinta hingga menghamba materi riil untuk kebahagiaan dunia. Takmudah? Ya. Propors

Bahaya Besar Islam Al-Wahn Kontemporer

Gambar
Apakah penyakit cinta harta hanya tumbuh di zaman terkini. Tentu tidak karena sejarah telah memberitakan begitu banyak peristiwa tamak harta dalam kisah umat manusia. Muhammad, nabinya umat Islam, memberi penegasan tentang eskalasi cinta dunia ini di akhir zaman sesudah masanya. Tentu pada masa tersebut dan masa sebelumnya yang jahiliah aktivitas cinta dunia ini sudah sangat luar biasa. Penegasan Sang Nabi tentang penyakit al-wahn yang melanda umatnya yang berjumlah banyak sesudah zamannya menandakan bahwa akan tiba bentuk cinta dunia yang lebih dahsyat daripada zaman jahiliah. Kenapa begitu? Karena pada zaman dahulu jelas mereka cinta dunia sebagai seorang kafir, namun kini di tengah kemegahan dakwah Islam tegak bersama dan berkompromi dengannya manusia-manusia munafikun pecinta dunia. Bahkan banyak mungkin yang bergelar ustadz dan dermawan soleh. Larangan terhadap cinta dunia dan takut mati inilah yang menjadi prioritas pesan Muhammad untuk agenda generasi sesudahnya. Pada masa San