Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Agama Semua Manusia

Tamak, licik, pendengki, dan bunglon. Saya merumuskan empat hal ini untuk memperjelas penanda bagi "konsepsi" orang-orang munafik meski secara person(al) kita memang tidak bisa main tunjuk hidung. Karena untuk kejahatan (dan kebusukan yang tersembunyi) hanya Tuhan atau Hantu yang akan membuat perhitungannya sendiri di hisab akhirat nanti. Adalah suatu yang menggelitik bagi saya ketika mendapati kenyataan bahwa dalam ajaran Islam (salah satu bendera klaim kebenaran agama yang penuh warna) diberikan keterangan jika manusia munafik (artinya, busuknya tidak ketahuan) ditempatkan di neraka jahanam melebihin tempat bagi orang-orang engkar, fasik, dan atheis sekalipun. Sejak beberapa hari i'ni beberapa kali i'ni saya sering mendapat jatah makanan "gratis" sehingga mengakibatkan pengeluaran searahku menjadi turun drastis. Bener juga "katanya" bahwa jika kita sabar serta mengimani qadha dan qadhar (rukun iman yang bernasib seperti pluto, berstatus planet

Syirik Matrelinial dan Penyakit Al Wahn

Pada masa hidupnya Muhammad SAW telah memprediksi bahwa umatnya akan mengidap penyakit Al Wahn. Dalam hadits lain pula Nabi juga menyatakan ("meramalkan") bahwa kelak umatnya akan mengikuti tingkah laku para pendahulu mereka (yakni Yahudi dan Nasrani) sedikit demi sedikit lalu lama-lama menjadi bukit. Apalagi kalo bukan seputar upaya mengejar kesenangan duniawi; seputar harta, kekuasaan, dan seks. Pada masa kini--yang sebetulnya hanya sebuah perbuatan repetitif terhadap tingkah-tingkah masa lalu tetapi dalam bentuk dan bungkus baru--mulai muncul dengan menguat aliran-aliran Islam yang berlandaskan dan berfondasikan keduniawian. Menariknya mereka-mereka ini mengklaim diri sebagai Islam yang paling benar (dan besar). Ulama-ulama atau insan-insan yang zuhud dan menjauh dari keduniawian akan disangkakannya sebagai orang yang lemah dan Islam yang lembek. Sementara yang terlalu keras--kaum khawarij yang tidak terlalu jauh sesatnya dibanding mereka--dituduh pula tidak ke "ten