Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Agama Jimat

Gambar
me and mycock, hehe Sebetulnya sudah lama telah aq pingin menulis tentang hal ini.  Entahlah Mariyam, dikar'nakan memberbagainya "kesibukan" membuatku sedikit abai untuk segera menuntasinya; segala desakan ide-otentik yang berkecamuk di pikiran dan kejiwaan ini agar memanuskrip diverbalisasi ke dalam bentuk kalam; printed version ataupun sekedar notes digital. Akhirnya kini, sembari menanti prosesing download sinema The Broadway Musical (2017) yang empot-empotan di ketika jam siang sebegini, Q memblogging lagi. (Sebelum-sebelumnya sok sibuk mindahin artikel di Kompasianers kembali kesini, itupun belum tuntas, dasar sok penting xixixixi). Sebetulnya (2) juga bukan ganjelan waktu, namun memang sengaja ingin menulis ketika lebih matang. Dengan referensi yang lebih banyak, pengalaman merasai hidup yang lebih lama, serta keyakinan yang lebih tangguh; tidak sekadar mood-moodan atau cuman lintasan fikiran , apalagi sikap reaksioner belaka atas permainan peristiwa politiki

Calon Kapolri Itu Kini Buronan Polisi...

Miris.. mungkin hanya itu yg bisa kuungkapkan. Seolah ini hanya terjadi di dunia sinetron aja. Raffi Ahmad yg beruang dan full networking aja tdk kuasa membeli dan menekan otoritas BNN, berbulan2 jadi pengangguran di penjara. Mungkin hanya SBY dan para sengkuni AIDS 'aku ingin dilindungi sby' yang masih selamat dari ketegasan jerat hukum formil. Maka makin dapat kita pahami kenapa enterpreneur ARB sangat bertekad jadi presiden untuk lindungi pundi keuangannya. Adakah 9 naga yg kaya tanpa menjilat pada penguasa? Letjen Prabowo tahu betul hukum alam ini sehingga jangan sampai bernasib Komjen Susno Duadji... https://www.kompasiana.com/wem/calon-kapolri-itu-kini-buronan-polisi_55282ff86ea83488678b45b5

Jokowi Didukung Walikota Padang?

Hasil Pemilukada Kota Padang yang diikuti 10 pasangan calon--terbanyak dalam sejarah pemilihan di Indonesia setahuku, tiga pasangan dari partai dan 7 calon independen--telah berlalu berbulan-bulan yang berlalu. Kandidat dari PKS Mahyeldi nyaris melewati perolehan 30 % suara yang tadinya diklaim oleh tim mereka sukses memenangi dalam satu putaran pemilihan ini. Namun hasil hitung manual KPU berkata lain, hasilnya kurang sedikit lagi, membuat harus dilangsungkannya putaran ke dua untuk vis a vis dengan pasangan PDIP Desri-James. Ini juga fenomena mengagetkan karena PDIP tidak punya basis sejarah cukup kuat di ranah minang islamis moderat ini. Jebloknya suara pasangan PAN Michel-Januardi adalah sebuah analisis menarik tersendiri; terlebih ia merupakan partainya walikota incumben. Pada sisi lain konfigurasi seperti ini menunjukkan betapa KPU Kota Padang di bawah kepemimpinan Alison Saja bersih dari intervensi. Terlebih wakil walikota incumben Mahyedi A

Banteng Kecil, Pada Langit yang Biru

tiba-tiba menyinari indonesia putra fajar yang dulu membawanya kini menghilang, tenggelam cahaya baru biru yang menguasai langit kini merona merah menjelang senja semoga bukan malam pekat yang banteng kecil itu bawa semoga besok masih ada pagi, untukku dengan sinar yang sejati tak cuma janji-janji semu padang, 1 hari sesudah puisi "ikan merah kerempeng" https://www.kompasiana.com/wem/banteng-kecil-pada-langit-yang-biru_54f7cf14a33311f2608b45a2

Ratu Atut Moderator Debat Cawapres?

Hari yang ditunggu oleh insan pecinta ilmu pengetathuan di Indonesia akhirnya datang juga. Sesi keempat debat kandidat-calon presiden dan wakilnya untuk pilpres 2014 kali ini mengambil topik iptek tanpa s (seni). Untuk kali ini para pendebat adalah cawapresnya masing-masing kubu. Menarik jika kita simak kali ini retorika pidato masih lebih dikuasai performansinya oleh kubu prabowo-hatta. Pada sesi-sesi debat sebelumnya sudah sering diperbincangkan kemampuan debat capres Jokowi yang 'njomplang' terhadap "skill publik speaking" capres Prabowo. Pada kali ini pun terlihat Hatta Rajasa yang tidak begitu heboh debut publikasinya di TV punya performa yang lebih artikulatif dalam berdebat 'ketimbang' Jusuf Kalla. Tak kalah menarik dari tontonan politik kali ini adalah sosok moderatornya yang perempuan berjilbab mirip mantan gubernur Banten yang kini menjadi tahanan KPK Ratu Atut Choisiyah. Tekstur wajah mereka pun agak mirip! Jad

Fenomena Pornetgrafi Pada(hal) Toko Online

Gambar
Di tengah heboh-heboh berita papa minta saham, mama tak lagi minta pulsa karena ditangkap polisi, hingga teroris minta surga dan musuh teroris dituduh cinta duniawi fana ini, dunia media sosial pada penghujung tahun 2015 ini diramaikan pula oleh harbolnas. Hari belanja online nasional, begitulah muasal penyingkatannya. Seolah ini sebuah gerakan nasional resmi negara ataupun upaya promosinya seperti hari santri, hari blogger, ataupun hari ketahanan nasional yang tak mulus jua diperjuangkan kedudukan politiknya sebagai fakta sejarah pemerintahan darurat republik dulu di Sumatera. Seolah juga harbolnas ini semacam tepuk tangan menyambut "Masyarakat Ekonomi Asean" yang resmi berlaku di Indonesia sehabis tahun ini. Dominasi jumlah kaum muda indonesia yang tergolong generasi gadget membuat hal-hal begini akhirnya gegap gempita juga. Terlebih setelah itu ada pula kegaduhan mengenai "manipulasi" harga yang katanya dinaikkan dulu tinggi-t

Gaya Bahasa Kebencian Pada Jokowi

Gambar
Cinta dan benci adalah kenyataan dalam hidup ini. Bagaikan filosofi konflik Mao Zedong sebagai manifestasi kekomunismean yang berkontraksi dengan kultur konfusius di negerinya. Betapapun kita merasa bagian dari geng cinta--entah sebagai klaim, atau sarana marketing-branding, atau memang adalah ideologinya 70% mengalir di darahmu itu--tetap geng cinta Anda tidak bisa menegasikan kenyataan bahwa kebencian dan bau busuk adalah elemen yang niscaya dalam dunia yang kita tempati bersama. Tercatat tertulis pada dokumentasi sejarah atau tersimpan secara genetik-naluriah pada turun temurun kemanusiaan kita. Hitler pernah berupaya membuat cinta yang seragam itu untuk "bangsanya" yang sangat lebih masif kuantiti ketimbang personel geng anda; itupun dipecut lewat kebencian dan dibubarkan paksa dengan semangat kebencian pula. Kenyataannya sejarah cinta dan benci terus kita saksikan mempertontonkan melodrama realita dinamiknya hingga hari ini. Bahkan lucunya dengan

Maafin Aq Min Tak Hadirin Invitasi "Persekongkolannya"

Cukup kaget juga mimin sampai maen telpon2 segala buat ngundang kompasianers pelosok daerah di gatheringnya. Karena aq ndak selalu mantau ke sini jadinya ya tahunya dari hari mimin admin kompasiana nelpon itu aja. Dan tentu saja, disamping tersuprise-in aq meyanggupkan untuk hadir di gathering kompasianers Kota Padang yang diskedulin kemaren pagi hingga sore di hotel Iblis daerah sekitar tamsis/GOR. Sesuai kepada (according to) instruksi mbak mimin agar secara prosedur aq mendaftarkan diri terlebih dahulu lewat email, sesaat sebelum itu aq lakukan aq baru ingat kalo kupingku ini punya sedikit masalah dalam hal pendengaran/audiotori untuk sudah beberapa bulan ini. Bukan tuli sih tapi sensor telingaku sedang sedikit bermasalah. Jadi kupikir-pikir lagi format gathering yang sepertinya berupa presentasi seminar bahkan disertai pelatihan blogging tersebut akan sangat terasa mengganggu buatku. Dalam artian percuma yaa bukan disturbing. Sebetulnya juga pergi maen aja nggak mas