Maafin Aq Min Tak Hadirin Invitasi "Persekongkolannya"

Cukup kaget juga mimin sampai maen telpon2 segala buat ngundang kompasianers pelosok daerah di gatheringnya. Karena aq ndak selalu mantau ke sini jadinya ya tahunya dari hari mimin admin kompasiana nelpon itu aja. Dan tentu saja, disamping tersuprise-in aq meyanggupkan untuk hadir di gathering kompasianers Kota Padang yang diskedulin kemaren pagi hingga sore di hotel Iblis daerah sekitar tamsis/GOR. Sesuai kepada (according to) instruksi mbak mimin agar secara prosedur aq mendaftarkan diri terlebih dahulu lewat email, sesaat sebelum itu aq lakukan aq baru ingat kalo kupingku ini punya sedikit masalah dalam hal pendengaran/audiotori untuk sudah beberapa bulan ini.

Bukan tuli sih tapi sensor telingaku sedang sedikit bermasalah. Jadi kupikir-pikir lagi format gathering yang sepertinya berupa presentasi seminar bahkan disertai pelatihan blogging tersebut akan sangat terasa mengganggu buatku. Dalam artian percuma yaa bukan disturbing. Sebetulnya juga pergi maen aja nggak masalah sih, mana tahu dapet kado setidaknya makan siang gratis padahal kata ekonom Ikhsan Mojo kalo boleh ku-quote: "Tidak ada makan siang gratis. Adanya kontribusi." Ngepas juga kan kontribusi kita di kompasiana akhirnya dapet reward juga makan di hotel branded walau kelas nasi kotak hehe (manusia hitung-hitungan.com).

Apalagi bentuk ramping lonjong hotel satu itu--yang baru kulihat doang dari jauh di sekitar GOR karena ia bangunan baru dan sepertinya tertinggi saat ini di Kota Padang--menggoda jiwa muda hedonku untuk masuk gratis guna merekam secara biologis di otakku bentuk interior modern ter-update yang disuguhkan. Sekalian aq juga punya agenda "jalan-jalan bener-benar jalan nyeker" alias olahraga kere menyusuri sudirman untuk melihat gedung mapolda baru yang kata koran termegah di Indonesia mengalahkan gedung Bareskrim Polri di Blok M sana. Tapi karena aq orang efisien kupikir2 acaranya sampai sore plus tidak terlalu berguna bagiku karena masalah kesehatan kuping jadi ya buat apa kesana.

Oya perlu ditambahkan juga alasan ngelesnya: aq ini termasuk tipe pelupa jangka singkat seperti tokoh kita pada Memento-nya Christoper Nolan meski tak separah itu apalagi sampe nyatat kejadian terbaru dengan natoin ke badan. Akhirnya aq nggak hadir. Walau tentu saja kehadiranku tidak ngaruh sama sekali kepada acara tersebut namun demi mengingat "usaha" mbak mimin yang sampai mau menelpon kompasianersnya untuk hadir rasanya perlulah dihargai dengan membuat tulisan permohonan maaf diplomatif. Sebuah perusahaan besar saja sekalipun paling cuma menyapa anggautanya lewat email yang templately abisss. Gak tau juga kalo mbak mimin manis yang nelpon aq kemaren itu cuma voice mail yang dibekali kecanggihan interaktif untuk menanggapi tanggapanku hehe (jelas belum ada lah robot AI macam ini hingga hari ini).


Terlebih-lebih-lebih-lebih lagi meski aq gak jadi mendaftar manual lewat email tapi toh mimin kompasiana malah yang menulis email belakangan sehari sebelum hari-H bahwa aq ia nyatakan sudah terdaftar untuk hadir. Memang sih, aq ndak bisa mastiin udah kukatakan juga langsung pas ditilpun, hanya berjanji mengusahakan datang. Tapi andai aq masuk kuota yang artinya udah dijatahkan setidaknya akomodasi maksi dan souvenir rasanya jadi sedikit merasa berdosa membiarkan anggaran kompasiana tersebut menjadi mubazir. Jadi sedikit ada rasa berhutang sama orang lain, kenapa waktu pas nelpon nggak ingat kalo aq sedikit punya masalah pendengaran jadi nggak mungkin hadir ke gatheringnya. Tapi mudah2an gak sampai dosa lah ya. Sebagai obatnya dan usaha balasan saya menghargai upaya lebih admin kompasiana pada anggota bloggernya tulisan ini aq haturkan. Toh paling cuman makan waktu 15 menit (tetep gak mau rugi xixixixi kaborrrrrr).

Kompasiana, 22 Mei 2016
https://www.kompasiana.com/wem/maafin-aq-min-tak-hadirin-invitasi-persekongkolannya_574154b7707e61ca06d8e9ea

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PENERBITAN BUKU

Dari Badaceh, Hingga ke Jimek

LAGU NGETOP JULI 1998 - OKTOBER 2000, MY DIARY: THE MEMORY REMAINS!