Postingan

Menampilkan postingan dari 2008

WEM TAYLOR

Setahun lebih daku tiada menjamah bisnis konveksi yg berada di sebelah rumah ku eh rumah sebelah ku. Beberapa bulan ini aku cuman tidur di atas kursi ruang tamu yg ukuran nya lebih pendek beberapa milimeter dari ukuran tinggi ku dan beberapa bulan sebelum nya sering nya tidur di antara mesin2 jahit di rumah sebelah tsb. Tiada terlintas di benak tak babanak ini utk menyentuh bisnis menggiurkan tsb. Sewaktu diadakan pelatihan bordir selama sekitar seminggu beberapa waktu yg lalu daku pun cuma ikut dapat jatah makan. Menjahit kasoer ku yg udah soak pun ndak bisa (tepat nya males hehe). Waktu didatangkan tehnisi yg ngajarin benerin mesin jahit yg bermasalah daku pun tiada nongol ke sana. Bahkan ketika bertemu dgn bapak pelatih yg kabar nya udeh malang melintang di berbagai perusahaan garmen di Jawa Barat tsb di sebuah toko lontong pagi kami pun tiada bertegur sapa. Cuih, bejat nya diriku. Padahal my mother udah keluar duit begitu banyak buat bayar orang "brengsek" tsb. Nah, secar

Ketika Cinta Itu Membunuhmu

Gambar
oleh Romi Satria Wahono Mas Romi, saya seorang mahasiswa di Malang, saya mendapatkan penolakan cinta dari pujaan hati saya di kampus. Rasa ini membuat saya agak terseok-seok, dan akhirnya nilai mata kuliah saya jadi hancur lebur. Bantu saya keluar dari masalah ini mas. (Anwar, Malang) Masalah klasik para pemuda sang pengejar cinta, dan para pemudi sang penunggu cinta :( “Cinta ini membunuhku”, itu bahasa D’Masiv :) “Wahai kematian, datanglah cepat kemari, hisap dan dekap tubuhku yang penuh cinta ini”, kalau yang ini kata William Shakespeare dalam Romeo and Juliet. Kahlil Gibran mengungkapkan dalam syairnya, “Bila cinta memanggilmu, ikutlah dengannya meski jalan yang kalian tempuh terjal dan mendaki”. Kisah cinta datang dan pergi dari masa ke masa, menyuarakan hal yang sama dengan redaksi berbeda. Silih berganti dari Layla Majnun, Tristan und Isolde, Roro Mendut dan Pronocitro, sampai Romeo and Juliet. Cerita cinta selalu meggebu dan indah, meskipun ketika kita pandang jauh dari sisi la

Reuni

oleh Samuel Mulia Di atas ketinggian sekian puluh ribu kaki dalam perjalanan dari Medan ke Jakarta, saya merebahkan diri sambil membekap dua lubang telinga saya dengan iPod Touch yang baru saya beli. Rencananya mau membeli yang Nano. Ternyata saking nanonya, saya tak bisa melihat. Saya mengenakan kacamata plus dua, plus silindris pula, masih tak kelihatan. Kemudian iPod Nano itu saya jauhkan, masih juga tak kelihatan. Teman yang menemani saya melihat kelakuan mengenaskan itu, berkata begini, ”Wis to, Mas, penjenengan iku sampun sepuh. Ndak usah neko-neko. Nanti kubelikan iPod Touch saja sing guedi, kayak punyaku. Nanti kan ketok kabeh. Hurufnya guede-guede.” Maka barang canggih itu sampai di tangan saya. Memang benar, size does matter. Dan kok yaaa… sing guede emang pualing uenak. Ketok kabeh. (Mohon maaf, sejuta maaf yang tak mengerti bahasa Jawa, bisa minta tolong tanya teman atau apa saudara). Di tengah perjalanan yang bercuaca terang sebagian dan berawan sebagian, saya mulai menikm

MUNA

oleh Samuel Mulia Muna bukan nama wanita, bukan juga waria atau pria sejati. Itu juga bukan nama rumah makan atau butik yang menyediakan pakaian murah-meriah atau mahal. Muna adalah sebutan untuk saya oleh teman-teman. Dari kata munafik. Alasannya sederhana. Menurut mereka, saya memiliki kemampuan untuk memiliki dua wajah. Mungkin singkatnya, bisa bermuka ganda, atau mungkin seperti mata-mata. Kadang FBI, kadang KGB, kadang BIN. Kadang seperti malaikat, tetapi secepat kilat bisa berubah menjadi pesaingnya malaikat. Sebutan muna itu tiba-tiba muncul setelah lama, lama sekali hilang dari kepala, dan muncul saat saya terpaksa harus menikmati kemacetan lalu lintas Jakarta dari kawasan industri Pulo Gadung ke rumah teman di bilangan Jakarta Selatan, yang telah menghabiskan dana yang bisa dipergunakan untuk makan siang satu kali dan ngupi-ngupi satu kali. Pak Priyatna vs saya Ingatan itu disegarkan setelah saya membaca laporan majalah Tempo mengenai sosok Priyatna Abdurrasyid dalam rubrik ”M

Family value

oleh Samuel Mulia Setelah lama absen di gedung bioskop, akhir pekan minggu lalu saya menyaksikan beberapa film. Dari empat film, hanya dua saja yang berkesan: We Own the Night dan Georgia Rule. Setelah empat jam di gedung bioskop, saya teringat pada peristiwa berpuluh tahun lamanya saat untuk pertama kali menyaksikan film biru ditemani ayah. Ayah menjelaskan ini dan itu karena ia berpikir, daripada anaknya tersesat di luar rumah, lebih baik ia memberi tindakan preventif dari dalam rumah. Saya menceritakan kepada teman-teman kejadian itu, mereka mengatakan ayah saya gila. ”We Own the Night” Family value. Nilai yang ada dan berbeda-beda di setiap rumah tangga. Itulah yang saya dapat dari dua film di atas. Nilai yang dibuat dan yang pada akhirnya memengaruhi setiap anggota keluarga tentang bagaimana memandang hidup. We Own the Night mengisahkan hubungan kakak beradik dan ayahnya yang keras, mirip ayah saya. Yang satu jadi anak ”malaikat”, yang lain jadi anak ”setan”. Mengapa ada dua sosok

OH PILKADA, WADEN BAKADA

Gambar
Wah udah lama ndak diari2an nih, begindang. Beberapa hari yang lalu utk pertamaxxx kali nya aku kecelakaan motor yg berjudul tabrakan. Sebelum nya beberapa waktu yg lalu pernah juga hampir tabrakan face to face dengan seekor mobil sehingga sikut tangan ko bakada sekitar 2 mingguan mungkin kerana ambo meloncat spontan dari motor. Nah, kemaren ituww ndak tanggung2. For the first time but I tabrak motor tentara. Lebih memalukan nya kejadian berlangsung di jalan kompleks. Waktu itu I mo ke rumah bpk Rangga. Hujan lah faktor utama kejadian tsb. Tapi itu motor nya lagi dikendarai bukan sama pak Taa nya, manusia berambut cepak itu baru datang seusai kejadian dipanggil sama si pengendara yg masih semester tiga sebuah universitas tak begito ternama di pinggiran kota Padang. Untung lah aku bisa berpura2 tegar negoisasi nya sehingga the last segala biaya kami bayar fifty fifty. Emang aku ndak apa2 begitu juga motor ku. Aku akhir nya keluarin duit 150 utk biaya perbaikan motor pak Taa tsb sekalin

Starting an Online Business from Scratch

by John One advantage of doing business online is that you can start from scratch without investing much money. Here is a 27 Step Action Plan to help you get started... 1. List 5 hobbies, interests or areas of expertise. If you want to start a new business, you'd better choose a subject that you like and a subject where you can show expertise. You will have more fun and you will be more competitive. 2. Brainstorm a list of keywords and phrases related to those hobbies and interests. For example, if you are going to sell small airplane collectibles, some possible keywords could be: airplanes, aeronautics, war airplanes, etc. 3. Research those keywords in Wordtracker.com to locate problem statements that have high search results and low competition. Wordtracker.com is a web page that helps you find out how many times your keywords are searched online, how popular your keywords on search engines are. Those keywords may represent problem statements. Wordtracker shows you how many peopl

AdSense

Google AdSense - (Bukan) Cara Mudah Mendapatkan Uang di Internet Google AdSense adalah cara mudah untuk meraup dollar di internet Benarkah? Jika Anda termasuk orang” yg masuk ke bisnis AdSense karena mengganggap AdSense adalah cara mudah untuk mendapatkan uang di internet, maka dengan berat hati saya harus mengatakan kalo “ Anda salah! “. Mitos ini tak lebih dari sekedar propaganda yg dilancarkan oleh orang” yg berusaha untuk meraih keuntungan dari para pemula ato orang awam. Dengan menjual e-book misalnya. Ato memberikan pelatihan tidak gratis dng biaya iuran bulanan yg tidak murah. Ato juga menjual software” ato template” yg membuat Anda seolah” bisa ongkang” kaki di depan komputer dan melihat uang masuk dng sendiri. Kenyataannya? Sedikit sekali publisher” baru (istilah bagi webmaster yg memasang iklan AdSense di situsnya) yg bisa terus survive dan menghasilkan pendapatan yg signifikan dan sebanding (bahkan lebih) dng usaha yg dilakukannya. Sama seperti hasil survey mengenai wirausa

AdSense

Gambar
Tehnik Dasar AdSense Yang (Mungkin) Anda Belum Tahu Salah satu pertanyaan yg acap diajukan oleh rekan2 publisher dan seringkali membuat saya bingung adalah mengenai trik2 rahasia di AdSense. Bukannya ragu untuk mempublikasikan rahasia, tapi karena bagi saya tidak ada rahasia satu pun di dalam ber-AdSense. Itu sebabnya saya juga tidak percaya dengan berbagai macam tawaran trik rahasia AdSense yg tersebar di internet, termasuk yg dijual oleh beberapa orang “publisher” Indonesia. Hampir semua tehnik yg saya implementasikan dalam ber-AdSense-ria berasal atau dikembangkan dari tehnik2 dasar AdSense yg saya yakin sudah menjadi rahasia umum. Selain sering dibahas di forum2, tehnik2 dasar tersebut juga dijabarkan sendiri oleh Google pada Optimations Tips mereka. Format Ad Units Secara umum, ad units yg paling menguntungkan adalah yg berbentuk kotak ( rectangle ), yaitu yg berformat 336×280, 300×250, dan 250×250. Hindari menggunakan format 468×60 karena hampir semua pengguna internet sudah awa

How to Successfully Navigate Your Business through an Economic Downturn

by Terry H Hill An economic downturn is a phase of the business cycle in which the economy as a whole is in decline.This phase basically marks the end of the period of growth in the business cycle. Economic downturns are characterized by decreased levels of consumer purchases (especially of durable goods) and, subsequently, reduced levels of production by businesses. While economic downturns are admittedly difficult, and are formidable obstacles to small businesses that are trying to survive and grow, an economic downturn can open up opportunities. A well-managed company can realize the opportunity to gain market share by taking customers away from their competitors. Resourceful entrepreneurs capture the available opportunities, from an economic downturn, by developing alternate methods of doing business that were never implemented during a prior growth period. The challenge of successfully navigating your business through an economic downturn lies in the realignment of your business w

PROSEDUR PENERBITAN BUKU

Gambar
Berikut adalah prosedur penerbitan buku dari sebuah penerbit yang dimuat di sebuah situs. Barangkali saja daripada ini bisa menjadi panduan bagi dari pada sodara2 yg niat nak nulis buku. Nah, kira2 ke penerbit lain pun kira2 prosedurnya paling serupa jua. Mudah2an postingan ini berguna. Thx to Penerbit ANDI dan admin koleksi-free-ebook.blogspot.com. Daftar Isi I. Penerbit Andi 1.1. Sekilas Penerbit ANDI 1.2. Hubungan Antara Penulis dan Penerbit 1.3. Bentuk Royalti Penerbit Andi Offset 1.4. Bentuk Kerjasama Penerbitan 1.4.1. Kerjasama Penerbit dengan Penulis 1.4.2. Kerjasama Penerbit dengan Lembaga 1.4.3. Kerjasama Umum 1.5. Prosedur Penerbitan Buku 1.5.1. Penulis Mengirim Naskah 1.5.2. Penilaian Naskah 1.5.2.1. Sudut Pandang Ideologis 1.5.2.2. Sudut Keilmuwan 1.5.2.3. Sudut Penyajian 1.5.2.4. Sudut Fisik Naskah 1.5.2.5. Sudut Pemasaran 1.5.3. Keputusan Menerima Maupun Menolak Naskah 1.5.3.1. Untuk Apa dan Mengapa Penerbit Harus Menilai Naskah 1.5.3.2. Keputusan Naskah 1.5.4. Pengirima