Ratu Atut Moderator Debat Cawapres?
Hari yang ditunggu oleh insan pecinta ilmu
pengetathuan di Indonesia akhirnya datang juga. Sesi keempat debat
kandidat-calon presiden dan wakilnya untuk pilpres 2014 kali ini
mengambil topik iptek tanpa s (seni). Untuk kali ini para pendebat
adalah cawapresnya masing-masing kubu. Menarik jika kita simak kali ini
retorika pidato masih lebih dikuasai performansinya oleh kubu
prabowo-hatta. Pada sesi-sesi debat sebelumnya sudah sering
diperbincangkan kemampuan debat capres Jokowi yang 'njomplang' terhadap
"skill publik speaking" capres Prabowo. Pada kali ini pun terlihat Hatta
Rajasa yang tidak begitu heboh debut publikasinya di TV punya performa
yang lebih artikulatif dalam berdebat 'ketimbang' Jusuf Kalla.
Tak kalah menarik dari tontonan politik kali ini adalah sosok moderatornya yang perempuan berjilbab mirip mantan gubernur Banten yang kini menjadi tahanan KPK Ratu Atut Choisiyah. Tekstur wajah mereka pun agak mirip! Jadi tidak semata "style" berjilbab atau berhijab mereka saja yang agak mirip. Aneh juga mengapa stereotip ini jadi muncul karena pastinya wanita yang berkerudung di Indonesia tidaklah hanya mereka berdua. Publikasi Ratu Atut dengan gaya uniknya sebagai perempuan di dunia politik mungkin menyebabkan stigma ini. Padahal ibu moderator debat cawapres kali ini bukanlah wanita sembarangan sebagai guru besar dari universitas terkemuka. Sayang sekali jika dandanan beliau membuat mengingatkan orang pada sosok Ibu Ratu Atut yang berstigma negatif dengan status koruptor berjilbab dan heboh berita tentang dinasti kolusinya. Citra wanita berjilbab yang selama ini hanya tampil sebagai istri pejabat barangkali membuat mereka jadi unik.
https://www.kompasiana.com/wem/ratu-atut-moderator-debat-cawapres_54f6d4a7a33311de5b8b494e
Tak kalah menarik dari tontonan politik kali ini adalah sosok moderatornya yang perempuan berjilbab mirip mantan gubernur Banten yang kini menjadi tahanan KPK Ratu Atut Choisiyah. Tekstur wajah mereka pun agak mirip! Jadi tidak semata "style" berjilbab atau berhijab mereka saja yang agak mirip. Aneh juga mengapa stereotip ini jadi muncul karena pastinya wanita yang berkerudung di Indonesia tidaklah hanya mereka berdua. Publikasi Ratu Atut dengan gaya uniknya sebagai perempuan di dunia politik mungkin menyebabkan stigma ini. Padahal ibu moderator debat cawapres kali ini bukanlah wanita sembarangan sebagai guru besar dari universitas terkemuka. Sayang sekali jika dandanan beliau membuat mengingatkan orang pada sosok Ibu Ratu Atut yang berstigma negatif dengan status koruptor berjilbab dan heboh berita tentang dinasti kolusinya. Citra wanita berjilbab yang selama ini hanya tampil sebagai istri pejabat barangkali membuat mereka jadi unik.
https://www.kompasiana.com/wem/ratu-atut-moderator-debat-cawapres_54f6d4a7a33311de5b8b494e
Komentar
Posting Komentar
silakan komen yaw mmmmmmuuuahhhhh