Mimpi Kawin (Keyword yang Nge-Googly Bangetss)

Bismillah, mudah2an masih ingatss...

Jadi begini, bukan begitu. Kemarin-kemarin aq mimpi kawin cq wet2 dream's. Bener-bener mimpi ya maksudnya bukan impian walau emang sebuah impian (aduh, diksi2 yang membinunkan...). Nah, masa kejadian sekitar jam matahari sepenggalah alias waktu dhuha (jadi ceritanya bobok pagi menjelang siang nih). Nah, tadinya ingin dicatat seketika sebelum lupa. Eh malah hampir lewat 24 jam begini baru sempat gw mampir ke lapak digitalku sembari online (sambil download film parno).

Jadi ya begitu. Pagi kemaren itu daku mimpi basah2 lagi kayak remaja belasan moody. Padahal ndak ada aq ngayal2 apa dulu gitu rasa2nya sebelum tidurku itu. Tapi maklumlah yang namanya rejeki dari Gusti Allah, ndak bapintu. Tapi ini lho mimpinya ini menarik bukan sekedar elemen erotiknya saja yang sebetulnya sekedar pemanis google indeks likely belaka itu. Kebetulan aku masih ingat karena biasanya orang mimpi itu lupa sudah dan ingatnya cuma pokoknya tadi mimpi yang tema dan alurnya udah gak jelas.

Jadi begini cerita. Yang masih bisa kuingat aja ya sebelum memfosil ke bawah sadar di otakku. Setting cerita mimpiku kali ini itu dimulai di rumah gadang nenekku. Mungkin ini pengaruh bahwa setelah sekian lama tak melihat kuburan nenek (dari ibuku)--mungkin juga sejak ia meninggal waktu kumasih mtsn dulu juga tak pernah ku kesana lagi karena ndak akrab dengan keluarga yang tinggal disana (bahkan dengan semua keluarga ibuku, walau ini bukan berarti mereka org2 jahat banget gitu ya)--sekitar setahun terakhir ini aq beberapa kali mengunjungi kuburannya sambil membersihkan sedikit dan sambil mengambil daun2 keladi di parak sana untuk makan ikan kolamku. Bahkan terakhir ku ajak adikku untuk tengok-tengok pas ia sempat pulang beberapa hari kemaren-kemaren.

Memang, kalo diingat2 bentuknya yg kumaksud rumah gadang ini tidak persis spt kenyataan (apalagi sekarang sudah diruntuhkan). Seperti layaknya rumah tradisional minang ketika tiba disana aku naik jenjang untuk menghampiri pintu. Kukira ini bentuknya blending dengan model rumah kakek-nenekku dari pihak bapak di Muaro Labuah sana. Yang menemuiku disana seorang lelaki paruh baya yang tidak kukenal tapi kupahami sebagai dunsanakku juga (karena aq memang tidak terlalu mengenal mereka disana semuanya). Sehabis itu seingatku aq langsung terbang dalam mode low latitude hehe. Di halaman rumah ini aq berpapasan dengan seorang dunsanak udaku yg aku tahu persis orangnya walau ndak tahu (atau mungkin sudah lupa namanya). Kemudian habis itu disebuah rumah kecil samping rumah gadang itu aq ketemu seorang istri muda yang kupahami sebagai bukan bagian dari dunsanakku alias orang lain yang numpang/ngontrak hidup disana atau istri dari salah satu dunsanakku.

Pas disini aq gak split nih apa baru disini dimulai acara terbang2annya ya? Hehe masak aq nanya sama pembaca. Yang jelas sehabis berpapasan dengan ibu muda ini aq melesat terbang ke angkasa kemudian menukik lagi ke bawah dan terbang rendah menyusuri jalan kecil di sekitar rumah itu yang rasa2nya mirip2 gitu dengan mode daerah rumah/kuburan nenekku itu dalam dunia kenyataan. Kemudian aq bertemu anak kecil dan ini aq ingat persis juga bertemu Anto Tompel yang memang anak ini rumahnya tak jauh dari sana. Kukira kehadiran anak muda yang kini jadi preman katanya di Ngungun Saok Lubuk Minturun Landscape ini sebagai perwakilan semiotis dari pergaulan masa kecil hingga remajaku di sekitar rumah. Lalu kapan cerita kawinnya? Udah ndak sabar nih pemirsa pengen nonton....

Sabar mas kita lanjutkan nih alon2 asal kelakoni okeyy. Seterus aq terus terbang rendah tersebut menyusuri jalan hingga lewat sebuah rumah yang kesannya bagi termasuk orang kaya di kampung itu. Nah si bapak pemilik rumah itu kelihatannya orang alim yang ndak percaya melihat cerita orang bahwa aku bisa terbang gitu (ceritanya istrinya atau entah siapa orang lain histeris melihat aku terbang mondar mandir kesana kemari). Si bapak ini terlihat ustadz agak muda gitu makanya kesannya bagiku udah kepengaruh sama padangan keagamaan radikal kontemporer yang anti tbc itu. Makanya wajar ia tak percaya aku bisa terbang krn ini perbuatan bid'ah. Tapi itu juga karena ia tak melihat persis sewaktu aku lewat depan rumahnya. Nah mungkin karena aku jengkel lihat orang sok berilmu ini akupun membuktikan dengan masuk ke dalam rumahnya (sambil tetap dalam posisi terbang rendah menelungkup menyusuri bumi, bukan dengan mode jalan kaki dan tegak).

Setelah masuk dalam rumah ini sementara orag seisi rumah histeris entah kenapa ceritanya aq koq nyosor ke kamar anak gadisnya si bapak ini. Padahal aq ingat sebelumnya dalam mimpi ini nggak ada motif mesumnya sama sekali. Mungkin spontan naluri kelelakian kali ya... karena aq (dalam cerita mimpi ini) adalah seorang "pahlawan" super yang bisa terbang ndak ada yang bisa mencegahku. Di kamar gelap itu aq tidak menemukan si anak gadis tapi (ini seingatku ya) terdengar suara2 menggigil ketakutan yang entah bersembunyi di mana menghindar dariku. Lalu aq terbang menyusuri ruangan lain yang seharusnya bagian belakang dari rumah bapak ustadz muda ini tapi kesannya koq malah seperti ruang tamu juga. Terus terang setting macam ini mengingatkanku pada tempat kosku sama dosen pensiunan UI yang bergelar MA itu dulu di Depok sana (ini dunia nyata ya). Lalu kisah mimpi ini berakhir dengan di ruang tamu yang ruang belakang itu aq menemukan si gadis bersembunyi di balik sebuah meja dengan terbungkus semacam tikar gitu (semacam ia disembunyikan dariku). Si gadis ini bisa kudeteksi karena ia bergerak2 spt menggigil ketakutan plus bersuara2 juga kayak semacam nangis gitu.

Terus apa yang terjadi? Nah ini yang ditunggu2 pembaca budiman sekalian yang menantikan adegan pemerkosaannya. Hehe. Tapi maaf anda kecele lah yaww. Tapi tenang adegan cabulnya ternyata memang ada. Jadi dalam mimpi ini (atau itu, karena terjadinya kemaren pagi), ketika kubuka bungkusan yang menutupi si gadis itu ia malah senang dengan kehadiranku. Kayak menyambut karakter superhero yang datang membebaskannya. Lalu singkat cerita kami "begituan" (disitu dan saat itu juga... #sadis), jadi mohon maaf bapak ustadz mohon tokoh kita dalam cerita mimpi ini tidak dituduh memperkosa anak gadis Anda karena posisi kami ini suka sama suka yaaa hehehehe. Dan terus terang fren adegan begituan yang kami lakukan sangat vulgar dan variatif begitulah, saya sendiri masih punya malu untuk menceritakan detailnya disini, nanti Anda iri hati pula haha.

Mimpiku kali ini mengingatkanku pada salah satu mimpi paling awal di masa kecilku yang masih bisa kuingat hingga sekarang: mampu terbang rendah. Entah apa hikmahnya atau sekedar bunga tidur saja atau tak lebih dari lampiasan obsesi belaka atau mungkin juga semuanya sekaligus menyeketika. Aq juga ndak peduli apakah yang kuceritakan disini dituduh bohong, dusta, dan sebagai2nya oleh manusia2 yang tidak melihat apa untungnya dari membaca membuat sebuah cerita. Toh paling yang baca blog ini engkau wahai laba2 google yang sedang bekerja mengindeks informasi dunia hehe. Terakhir aku punya tips untuk bisa mengingat mimpi, padahal apa yang terjadi padaku ini sudah hampir lewat sehari. Kalau nggak dicatat sekarang besok2 mungkin aq udah lupa. Pertama ia mimpi yang berkesan dulu dan punya cerita tungga alias tidak terlalu rumit. Inilah maka aq masih ingat satu dua mimpiku waktu kecil dulu hanya yang sangat berkesan. Kedua, begitu terbangun Anda harus berusaha mengingat apa yang baru saja terjadi semaksimal mungkin yang bisa diingat sehingga ia menjadi ingatan di dunia nyata yang lebih tahan lama. Menurutku ingatan mimpi itu seperti asap sebuah ledakan yang akan segera hilang setelah kita bangun kalo tidak buru2 dingat lagi atau di-capture. Dan supaya lebih awet lagi dan abadi segera torehkan ke jejak tertulis dan catatan digital sehingga ia menjadi semacam "hardisk-eksternal" bagi memori kehidupanmu. Okeh, tengkiu matur nuwun bagi yang sudi meluangkan waktu berharganya untuk membaca celoteh2 ndak penting ini. Nuhun pisan dah, olraik sampurasun! Rampes!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PENERBITAN BUKU

Dari Badaceh, Hingga ke Jimek

LAGU NGETOP JULI 1998 - OKTOBER 2000, MY DIARY: THE MEMORY REMAINS!