Muka-Muka Kemanusiaan by Aink_Tea



muka-muka kemanusiaan
muka-muka di dalam kenangan
muka-muka orang-orang kalah

muka-muka iri
muka-muka mendengki
muka-muka busuk hati
muka-muka memendam hasad

muka-muka penuh motivasi syahwat
muka-muka penuh siasat
muka-muka taktik
muka-muka strategi

muka-muka bersandiwara
muka-muka mengendalikan emosi
muka-muka dikendalikan tujuan yang lebih besar
muka-muka yang bekerja keras untuk beradaptasi
agar tidak dirugikan, karena masih menjadi versi beta dari diri sendiri

muka-muka lugu
tapi masih punya harga diri
muka-muka licin
dan mempersiapkan dirinya untuk nego-nego yang mesti terjadi

muka-muka keki
muka-muka nafsu belum kesampaian
muka-muka hasrat libido yang pengen lebih lagi
muka-muka lagi tinggi, dan terus, dan lagi
muka-muka panah naik

muka-muka mengincar
muka-muka menginvasi
muka-muka okupasi
muka-muka yang bekerja keras memeras otak untuk mencari-carikan dalil pembenaran

muka-muka butuh makan
muka-muka didesak kaya
muka-muka yang harus lebih kaya lagi dan takut jatuh miskin
muka-muka berharap solid dalam sebuah kedudukan sosial yang tinggi

muka-muka ingin ditolong
muka-muka tak mau direpotkan (oleh hal yang tidak ada imbalannya)
muka-muka minta disenangkan
muka-muka minta dibahagiakan

muka-muka mencari muka tuhan
bukan karena murni rasa ingin tahu (konsep apa-apaan itu?)
tapi semata karena ingin disenangkan
dan memang begitulah naturalnya kami diciptakan

muka-muka yang dibuat dari campuran air hina sebuah insiden kopulasi
muka-muka mewarisi genetika libido berserta gen-gen resesifnya
muka-muka mesti survive
muka-muka yang dipendidikani untuk mahir saling sikut (cara kasar ataupun main cantik)
dalam perjalanan ke puncak piramida rantai makanan
muka-muka versi slow-motion dari hukum entropi, geliat siklus kekekalan energi
hingga titik didihnya untuk meledakk blass duarr, dan semua kembali menjadi debu sama rata sama rasa
di muka-muka alam semesta marxis jagat raya

muka-muka kemanusiaan
hanyalah muka-muka identik dari 14 milyar tahun umurnya wahana kehidupan
(dan memang begitulah kodratnya)
sebuah panorama gurat ukir bebatuan
serta konfigurasi wujud gas saling dansa bertarian

semoga suatu saat nanti aq bisa lebih memahami lagi
merefleksi pelajaran dari studi tentang muka-muka kemanusiaan ini
sehingga paham saat rabb-sang pencipta muka-muka itu menyanggahi wawasan malaikat-malaikat tak berdosa ila iblis para mukimin di tempat tinggi (highlandia/paradiso)
yang melihat muka-muka kemanusiaan sebagai tugas/pemeran pelaku kerusakan
di muka-muka bumi yang penuh sesak dengan politik orang-orang hipokrit for to fit
sehingga muka-muka mengkerut, muka-muka sangsi ini
muka-muka yang coba menalari
kembali bisa plong, ignoransi, mengikuti habitatnya sajalah: untuk fokus pada prioritas kerja-kerja pemuasan libido individual kita

muka-muka saling sikut
muka-muka yang menuntut disenangkan
semoga mereka bisa didamaikan
semoga ada sebuah skenario drama teori kontribusi produksi brand dell tersebut yang bisa diteknologi-rekayasakan oleh para bandar yang memegang tampuk-tampuk kekuasaan
agar semua dapat kebagian peran
agar semua bisa makan
agar semua juga disenangkan
--kesenangan sesaat ataupun yang imortal sama-sama perlu
entah di atas harapan palsu (filsafat kecanduan lotre) ataupun beralas pakai kebohongan
--seperti dinamika sejarah pertikaian dan konsensus
lalu penciptaan masalah baru agar turbin laju ekonomi tidak statis, melipir dari orbital, lalu dimakan oleh dimensi gravitasi yang sudah tidak bisa dikontrol lagi oleh batas-batas nalar kemanusiaan

pun pada akhirnya, muka-muka gairah hawa nafsu kemanusiaan ini juga akan redup
dihisap takdirnya oleh tangan-tangan kekuasaan sang dimensi waktu
menuju mode vegetatif, berhibernasi
untuk selanjutnya shutdown dalam keabadian ketidak-adaan

muka-muka kemanusiaan
muka-muka dalam kenangan
muka-muka butuh harapan dan janji-janji indah
muka-muka yang semoga kelak terlihat  “manis” dalam “kemenangan”

mungkin hanya itu yang tuhan butuh
melihat muka-muka merasa susah ini pada akhirnya disenangkan
apapun caranya
apapun opsi alurnya
apapun pembenarnya
apapun versi standar moralnya
yang pasti defenitif:  kepentingan hawa nafsulah parameternya
oh muka-muka mainan tuhan niy....

Padang, 14 September Ceria

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PENERBITAN BUKU

Dari Badaceh, Hingga ke Jimek

LAGU NGETOP JULI 1998 - OKTOBER 2000, MY DIARY: THE MEMORY REMAINS!