Freakonomics: The Hidden Side of Everything

wem sastra padang
Misteri kematian Abdul Aziz (29) yang ditemukan jasadnya di dalam sumur tua dekat rumah kosong di perumahan Kuranji Permai, Kelurahan kuranji, Kecamatan Kuranji, Kamis (22/2) lalu diungkap kepolisian. Ternyata korban dibunuh oleh temannya yang dipicu cemburu buta.

Pelaku yang diketahui bernama Yogi (18) nekat menghabisi nyawa korban, disebabkan cemburu kekasihnya berpaling hati. Bahkan, pembunuhan itu sudah direncanakan oleh pelaku dan menghabisi korban dengan sebilah golok yang sudah disiapkan.

Setelah dibunuh, jasad korban, warga Seberang Palinggam, Padang Selatan, dibuang ke dalam sumur tua yang berada di dekat rumah nenek pelaku. Setelah itu kabur membawa dua HP korban dan membawa uang Rp1 juta hasil penjualan sepeda motor korban menuju Padangpanjang.

Namun, pelarian pelaku Yogi, warga Rimbo Tarok, Kuranji itu berakhir. Polisi yang sudah mengetahui keberadaannya, menangkap pelaku di SPBU Batang Anai, Padangpariaman, Senin (26/2) sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah itu pelaku dibawa ke Polsek Kuranji untuk pengusutan kasus lebih lanjut.

Kapolresta Padang, Kombes Pol Chairul Aziz mengatakan pasca ditemukannya jasad dalam sumur, pihaknya langsung melakukan olah TKP dan memintai keterangan dari saksi-saksi yang ada di TKP. Termasuk keluarga serta orang dekat korban. Dari situlah siapa pelaku pembunuh korban terungkap.

”Pelaku pembunuhan itu mengarah kepada pelaku Yogi. Setelah mendapatkan identitas, empat hari melakukan pengejaran, pelaku berhasil kita bekuk. Kita juga menemukan barang bukti berupa dua unit handphone milik korban,” kata Chairul Aziz di Mapolresta Padang, Selasa (27/2).

Chairul Aziz menambahkan, pihaknya juga menemukan barang bukti berupa satu bilah golok. Namun, sepeda motor korban yang telah dijual masih dicari keberadannya. “Pembunuhan hanya dilakukan Yogi sendiri. Temannya Emon dan Tomi yang membantu menjualkan sepeda motor milik korban masih diburu oleh anggota. Termasuk mencari keberadaan sepeda motor,” tambah Chairul Aziz.

Polisi berpangkat tiga melati itu mengungkapkan, motif dari pembunuhan berencana itu hanya masalah sepele. Pelaku cemburu dengan korban karena kekasihnya berpaling. Sehingga pelaku merencanakan untuk menghabisi nyawa korban.

”Korban dan pelaku ini berteman. Mereka pernah sama-sama bekerja di proyek pembangunan, namun pelaku dipecat bosnya. Korban gigih dan tekun. Memiliki beberapa harta seperti sepeda motor dan HP. Sedangkan pelaku tidak punya apa-apa. Keunggulan Itulah sebabnya kekasih pelaku mulai berpaling,” ungkap Chairul Aziz.

Chairul Aziz menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, pelaku melakukan pembunuhan satu hari menjelang korban ditemukan. Bahkan, pelaku juga sempat memberi tahu kepada teman lainnya akan memberi pelajaran pada korban.

”Awalnya korban diajak pelaku dan salah satu rekannya Riki. Mereka berbonceng tiga mengajak korban ke rumah kekasihnya besinisial M dengan alasan kekasihnya ulang tahun. Namun, setiba di rumah kekasih pelaku, ternyata tidak ada ulang tahun,” kata Chairul Aziz.

Chairul Aziz menambahkan, setelah dari rumah kekasih pelaku, ketiganya kemudian pergi ke tugu Simpang Haru, dan sempat duduk disana sekitar setengah jam. Beranjak dari sana, pelaku yang mengemudikan sepeda motor mampir di salah satu warnet dan kemudian Riki ini ditinggal.

”Di warnet itu, pelaku bertemu dengan Emon dan Tomi. Pelaku sempat menyampaikan kepada Emon dan Tomi bahwa dia akan memberikan pelajaran terhadap korban. Pelaku mengajak kembali korban ke rumah ibunya di daerah Jati. Ketika itu hanya mereka berdua saja, Riki sudah ditinggal di warnet,” jelas Chairul Aziz.

Chairul Aziz melanjutkan, pelaku kemudian mengambil sebilah golok di Jati. Kemudian menyelipkannya di pinggang. Dari rumah ibunya itu, pelaku membawa korban ke rumah neneknya di kawasan Perumahan Kuranji Permai.

”Mereka tiba di dekat rumah neneknya itu, saat situasi sudah sepi karena sudah malam. Pelaku dan korban berjalan menuju rumah neneknya. Saat itulah pelaku menusuk leher korban menggunakan golok. Saat itu, korban langsung terduduk, dan pelaku kemudian membacok kepala korban,” jelas Chairul Aziz.

Tak puas, pelaku kembali menginjak-injak korban yang sudah dalam kondisi berlumuran darah. Mengetahui korban sudah meninggal dunia, pelaku kemudian menarik tubuh pelaku dan menyeretnya ke sumur tua. Jasad korban kemudian diceburkan oleh pelaku dengan kondisi kepala duluan.

”Pelaku mengambil dua unit HP korban dan membawa kabur sepeda motor korban menuju rumah Emon untuk menumpang tidur. Kepada Emon dan Tomi, pelaku menceritakan bahwa ia telah menghabisi nyawa pelaku. Mendapat informasi itu, keesokan harinya, Emon dan Tomi menjual sepeda motor korban dan menyerahkan bagian Rp1 juta kepada pelaku untuk kabur,” ungkap Kombes Pol Chairul Aziz.

Chairul Aziz mengatakan saat ini pihaknya sudah melaukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi. Mulai dari bos korban, kekasih pelaku, keluarga korban dan warga di lokasi korban ditemukan. Saat ini sudah dipastikan pelaku sudah merencanakan pembunuhan itu.

“Pelaku Yogi ini akan kita jerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancamam hukuman di atas 15 tahun kurungan penjara hingga hukuman mati. Sedangkan dua teman pelaku yang ikut membantu menjualkan sepeda motor korban mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita tangkap,” pungkasnya.

http://posmetropadang.co.id/kekasih-berpaling-yogi-bunuh-aziz-kepala-dibacok-mayat-dibuang-ke-sumur/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PENERBITAN BUKU

Dari Badaceh, Hingga ke Jimek

LAGU NGETOP JULI 1998 - OKTOBER 2000, MY DIARY: THE MEMORY REMAINS!