Lubuk Minturun Landscape, Destinasi Wisata Favorit Muda-mudi Kota Padang

Berbicara etnik minangkabau, selain membuat benak Anda tervisualkan bentuk atap "bagonjong" rumah adatnya atau lidah Anda dibuat bergoyang oleh kenikmatan rasa dari aneka racikan masakan pedasnya, juga akan membuat kita bicara tentang keindahan alami bentang alam rayanya. Terletak di bagian barat-tengah pulau sumatera, dibelah oleh jajaran lekuk-lekuk berbaris rapi pegunungan bukit barisan di tengahnya, membuat provinsi yang satu ini terhampar begitu lezatnya sebagai suguhan panorama indah buah karya sang tuhan yang mencipta. Bagaimana tidak, berbagai mode variasi spot landskap kecantikan alamiah natural holistik disediakan lengkap disini semuanya.

Ada mode bukit berjejer, ada gunung-gunung yang tinggi baik berapi aktif ataupun tidak, ada tebing-tebing lengkap dengan air-air terjun yang tinggi menjulang, ada hamparan lembah yang luas bahkan di tengah kota sehingga tak sulit menjangkaunya, sungai-sungai baik yang lebar dan panjang ataupun tipe pendek dan dangkal dengan struktur celah-celah bebatuan tempat alur aliran airnya, ada pantai-pantai baik yang berbentuk teluk ataupun lurus memanjang, ada juga danau-danau yang tak kalah luas sejauh pandangan mata, bahkan ada telaga di atas puncak gunung di singgalang tepatnya. Selain telaga bernama "Dewi" tersebut, yang menyembunyikan dirinya di atas awan sana, relatif lokasi-lokasi wisata lainnya sangat mulus akses transportasi jalan tersedia.

Jadi Anda tidak akan mendengar cerita orang minang kurang piknik minta-minta sama kepala daerahnya dibuatkan pantai buatan, gunung buatan, danau buatan, ataupun air terjun buatan. Karena semuanya itu sudah komplit-byar-byur-bless-was-wis-wes-wuss disediakan gratis..tis..tis..tis... sejak zaman dahulu kala oleh yang mulia yang patut kita sembah tuhan yang maha esa. Bahkan disini membikin hujan buatan pun cukup dengan shalat dan berdo'a; tidak perlu menciptakan hal-hal baru (teknologi) yang tidak dicontohkan oleh orang-orang terdahulu kita. Oleh karena itulah kami mohon maaf jika ada gaya retorika ini tiada berkenan pada tafsir pembacaan Anda. Gaya berkomunikasi yang seolah lugu dan buruk dalam teks pariwara ini memang sempat membuat saya sebagai penulis antara bimbang dan penasaran juga.

Salah satu lokasi wisata ranah minang yang sayang untuk tidak Anda kunjungi adalah kawasan sungai lubuk minturun (batang air kandis) yang masih termasuk dalam wilayah kota Padang, ibukota provinsi Sumatera Barat. Dari Bandara International Minangkabau, Pariaman, daerah ini berada persis di tengah perjalanan Anda untuk memasuki pusat kota Padang; dari persimpangan jalan raya bypass sehabis melewati flyover bandara dan melihat jembatan panjang melintasi hilir sungai lubuk minturun ini berbeloklah ke arah kiri atau barisan pegunungan. Sepanjang jalan Anda akan disuguhi display lapak-lapak petani tanaman hias yang menjadi "core business" penduduk setempat pada kanan-kiri jalan. Di arah hulu nanti dari arah tebing ke bawah Anda akan lihat yang disebut sebagai lubuk sungai ini tempat rekreasi renang bagi pengunjungnya.

Daerah ini juga merupakan tempat yang sejuk untuk warga kota Padang dari merehatkan badannya berkecimpung dalam suasana polusi kota. Sajian aneka bentuk tanaman hias juga sudah cukup secara gratis dijadikan untuk tempat cuci mata sepanjang perjalanan Anda. Lebar jalan juga cukup luas untuk diarungi secara santai berlambat-lambat sembari menghirup udara segar bagi kebutuhan ragawi bahkan batin selama trip vacancy Anda. Mau lebih ke pelosok Anda bisa meneruskan jalan berkeling, baik menyusuri kaki bukit ke arah sungai lareh hingga tembus kawasan kampus Universitas Andalas di limau manih atau ke arah sungai bangek tempat didirikan kampus baru IAIN Imam Bonjol dengan pemandangan laut dari atas bukit sana. Atau juga Anda bisa masuk lebih dalam lagi ke arah gunung tempat lokasi tongkrongan favorit baru bernama ngungun saok di bukit saok dengan air terjun tujuh tingkatnya.

Singkat cerita, inilah lokasi refreshing yang patut Anda pertimbangkan untuk membawa seluruh anggota keluarga ataupun berdua-duaan dengan pacarnya. Mau indehoi di balik semak-semak disini juga banyak padang rumput tersedia bersama pengawasan oleh sapi-sapi penduduk lokalnya hehe... yang penting Anda tahu saja batas etika dan tidak melanggar hukum tentunya. Disini adalah termasuk daerah ramai oleh penduduk lokal kenagarian koto tangah yang termasuk pendatang awal lembah kota padang ini dalam sejarahnya. Jadi relatif juga keamanan masih cukup terjaga secara sistem adat tradisionalnya. Penduduk setempat pasti berpikir 100 kali untuk berbuat onar karena akan membikin malu bagi keluarga besarnya dan orang luar pasti takut mengacau karena akan dihajar anak nagari penduduk lokal ini tentunya. Jadi jika ingin melakukan defragmentasi ataupun scanning virus atas saling tumpang tindihnya sel-sel saraf otak Anda yang sumpek menjalani aktifitas sehari-harinya di tengah kota, kenapa tidak mencoba menghirup nafas segar sejenak ke daerah adem di pinggir kota ini sembari cuci mata.

Kompasiana, 13 Januari 2016
http://www.kompasiana.com/wem/lubuk-minturun-landscape-destinasi-wisata-favorit-mudamudi-kota-padang_5695bda9b492732009c0ee8e

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PENERBITAN BUKU

Dari Badaceh, Hingga ke Jimek

LAGU NGETOP JULI 1998 - OKTOBER 2000, MY DIARY: THE MEMORY REMAINS!