Repiew Pelem “Colek Toket Sebel, Ahh”: A Little-bit of Self-consciousness nyah Para Kapirtalis atas Phenomenon Living in Thy Materialistic-world
Haihai. Haree genee masih ada yang berkoar-koar tentang materialis, kapitalis, sosialis ; betapa rasanya gak bangett gitchyu yaa. Apalagi buat adek2 mahasiswa sekitar pascamilenial (Genzet) yang mungkin sudah tidak pernah lagi bertemu di kampusnya dengan abang2 “aktivis” kiri yang gimbal2 pemabuk dan penyimenk gitu—yang jadi otaknya paling satu dua person, selebihnya buat ngegaya aja biar dikira pemikir sosialis; karena, lebih dari sedekade terakhir ini dunia pergerakan kemahasiswaan Indonesia berhasil didominasi (total bahkan) oleh kakak2 aroma ikhwaniyyun yang setengah kemayu setengah terorris itu, wkwkwk. Mak enyak, ketika PKC sekarang berhasil membuat Peking—ibu kotanya dinasti Manchuria yang berciri khas rambut tail -ekor kuda tersebut— menjadi kota paling menyamankan para ekspratiat (bahkan belum sampai 100 tahun dari munculnya Kakek Mao Zedong muda—sang bapak besar era- modern bangsa cinta, ia Stalinnya cina zaman republik jika Dr. Sun Yat Sen adalah Lenin atau ideologny...