Review Film Mary Queen of Scots (2018), Kisah Kegagalan yg Dihadapi dgn Kepala yg Tetap Tegak
teknik bikin anak Sebenulnya ini bukanlah film yg hebat2 banget, walau klo dibilangin film yg biasa2 ajah—kayak yg gw review pd postingan generasi terdahulu—yaaa agak lebih dikitlah ini. Meski low budget tdk sefoya-foya modal Gladiator atau Braveheart utk setting (utamanya utk adegan kolosal) misalnya, toh artis papan-atas—dgn bayaran mahal tentunya—BERDERETAN MENGISINYA. Dan tentu saja syarat bagi gw utk sebuah film layak review adalah nilai2 moral cerita yg menarik buat gw utk dipetik darinya—jadi yg sebetulnya dilakukan si gw ini bukan review teknis industri per- film -annya, tapi lebih ke "industri" ceriteranya. Meski film pop dan blockbuster sekalipun macam Avengers: Infinity War, pun serial lejendaris StarWars yg tentu hanya hiburan dangkal tanpa perlu pendalaman apa2 bagi kaum penonton pd umum , tapi si gw ini kadang merasa perlu juga menggali nilai2 ceriteranya. Terlebih produk seni pop juga bukankah potret legislasi dari kebudayaan massa dan zamanny