Media Curhat Online ABG

Sejak tahun 2000-an--kesannya udah masa lalu banged yaa--kita telah mengenal media-media online gaul semacam kafegaul.com, astaga.com, atau kapanlagi.com selain portal-portal berita seperti eramuslim hingga yahoo. Sayangnya media-media tersebut berkesan masih elitis dan ekslusif seiring penetrasi pasar pengguna internet yang masih di kalangan "atas". Sekarang dengan kehadiran facebook hingga twitter, dan seiring perkembangan dahsyat infrastruktur internet di Indonesia, pasar pengguna internet pun semakin luas; menyasar hingga kalangan menengah bawah. Kapanlagi.com sejauh yang saya ketahui terlihat mulai menggeliat lagi setelah lama tertinggal dengan kask.us ataupun ledakan dahsyat menjamurnya blog dan website. Namun geliat barunya tersebut [dalam proses] saya lihat belum mampu cukup mewadahi pesatnya netter--khususnya di kalangan remaja atau ABG--sesuai judul bahasan saya kali ini sebagaimana perkembangan user facebook. Berdasarkan pengalaman saya yang pada akun facebook banyak meng-add teman-teman kita dari kalangan ABG, mereka memenuhi status-status mereka dengan curhatan-curhatan "gak penting". Perlu untuk diperhatikan dari fenomena ini adalah kebutuhan mereka akan sarana "curhat". Masa remaja adalah saat-saat genting saat seorang individu dalam proses awal pematangan pengetahuan dan musti berhadapan dengan situasi chaotic perubahan antara lingkungan sosial baru dan lingkungan lama dalam keluarganya. Keberhasilan kompasiana meng-"akuisisi" dunia blogger lewat tulisan-tulisan cukup berkualitas menunjukkan betapa berharga kekuatan kapital dan branding yang telah mapan ada pada kompas. Saya baru sekali membuka kompasiana versi mobile dengan meng-on-kan gambar dan melihat bahwa toh dalam versi mobile ini kompas juga bisa berbisnis dengan memasang iklan yang mengakomodir bandwith kecil. Tidak ada salahnya juga kompasiana aka kompas memanfaatkan potensi SDM dan kapitalnya untuk menggarap pasar potensial kalangan ABG Indonesia dengan segala proble-romantikanya. Tidak cukup dengan menanti secara pasif, kompas perlu lebih agresif dengan menjemput customernya yang bertebaran di wadah terbesar saat ini: facebook. Di sana mereka belum terwadahi secara menyatu dan menyeluruh. Jika kompas sanggup merekrut mereka dalam media online untuk curhat dan tips-tips bagi remaja tentunya ini bagus; baik untuk bisnis ataupun pendidikan bagi remaja ABG republik kita ini. Saya melihat sendiri kehausan mereka akan perhatian kita dan pewadahan keluh kesah mereka. Intinya saya ingin sampaikan agar pihak kompas bisa lebih aktif lagi untuk menarik dan lalu mewadahi mereka. Sebab media-media dengan kapital dan permodalan kecil saya lihat hanya akan keok untuk berjuang menghimpun pasar besar di tengah arus liar dunia per-internet-an ini. Saya yakin mereka akan senang bertemu dengan teman-teman baru di wadah yang telah cukup punya branding, mapan, dan bervisi jauh ke depan. Tidak hanya bisnis sesaat yang akan--sekali lagi--keok di telan arus besar. Remaja Indonesia adalah masa depan bangsa kita!

https://www.kompasiana.com/wem/media-curhat-online-abg_54ff972aa33311644c510959

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSEDUR PENERBITAN BUKU

Dari Badaceh, Hingga ke Jimek

LAGU NGETOP JULI 1998 - OKTOBER 2000, MY DIARY: THE MEMORY REMAINS!