Kiblat Feminis Sastra Islami
Baeklah aq memutuskan utk uplod ke blog aja, setelah ketemu barangnya. Yang satu ini hilang arsip digitalnya, klo ndak salah kusimpan di flashdisk yg kenak vairus. Yawda, setidaknya print-an fisiknya masih ada, tinggal dipotret aja spy praktis. Ngapain juga repot2 diketik lagi hehe. Lagian ini masih banyak yg harus ditambahkan n diperbaikin, tapi yahh bukan prioritas gawe lah utk saat ini. Apa adanya dulu ajah. Setahun yg lewat aq pernah kuliah lagi. Drpd hasil kerjaan "buang2 waktu" ini ndak berguna sama sekali selain melatih otak ya setidaknya utk bahan postingan blog ajalah. Tulisan suka-suka gw aja. Mau dibajak kek, atau mau cara halus dicuri idenya dengan pura2 gak tau ya terserah. Aq sihh maklum ajalah dunia politiking akan menghalalkan segala cara sepanjang dipandang ndak ada resikonya. Sebetulnya bagian menarik dari "gawean"-ku ini adalah sesi diskusinya. Ini cuma menu pembuka aja. Dan terus terang tugas ini gw yg mengerjakan sendiri. Sampai membuat terbata2 membacanya rekan setimku sekelas kuliahku yg konon katanya guru bhs Indonesia bahkan wakil kepala sekolah gitu. Tapi yahh sekali lagi banyak2 maklum ajalah. Namanya juga pekerjaan. Asal ada. Kalok kata Seno, kita harus bisa bedakan mana tulisan utk ekspresi diri dengan keperluan cari uang yang harus mensurvey selera pasar. Pasar membutuhkan guru bodoh, ya maklum ajalah. Thats how the holy shit world works. Daripadak kita ikut2an malah memperkeruh pasar sehingga jadi war-zone xixixixi.
Komentar
Posting Komentar
silakan komen yaw mmmmmmuuuahhhhh