Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Menantik Reaksi Fundamentalis Bahasa Jaman Now

Gambar
Membaca artikel atu ini guwa betul2 dibikin ngakak abizzz. Walok sebelumnya udah dibikin kenyang liat komen2 alay para pegiat medsos menyindir berbagai produk abal2 di olshop. Begitu pesat tren penggunaan bahasa campur2 di era kekinian ini. Padahal ini Koran Padek sebagai jaringan Jawa Pos Group se-perasaaan ku ketaatannya pd EYD-things sebetulnya lebih kuat ketimbang koran pribumi yg banget terpengaruh gaya berbahasa grammar daerahnya/lidah ibu yg sptnya sering alamiah atau tdk disengaja atau udah habit aja. Sungguh penasaran melihat reaksi org2 pusat bahasa atau fakultas bahasa yg berpikiran ortodoks dgn paradigma bhs Indosnesia normatif ala Badudu Group melihat hal2 spt ini, apakah makin kejang2 mereka? Ataukah cuek aja, sibuk dgn hal lain yg ada proyeknya tdk cuman interest keilmuan semata. Aq juga ndak tau apakah pusat2 bahasa itu masih penuh dgn stock org2 lama atau orang2 tua yg sangat konvensional itu, sensitif kpd "pemberontakan" bahasa. Ataukah kini sudah mulai di

Repiuw Pelem "Jackass Bad Grandpa" (2013) dan "Anie Hall" (1977)

Gambar
anie hall review jackass bad grandpa Ass'alamu'alaikum wr, wb,. Pertamax (walaw tergeletak dikalimati ke/dua) mar’ilah kitak panjat— emberrrr , emang pohon khuldi—dan senandungkan kidung puji serta sukurr ke hadirat Tuhan di "atas" sana yang kita sok kenal aja ; yang padahal you don't know shit cuman ikut-ikutin "arahan cq tuntunan" arus mainstream ajahh. Maklum, dishibukkan oleh beban hidup nyari duwit yang tidak melanggar hukum formiil serta etika konsensus topeng bermasyarakat . Walau itu profesi mubazir, bahkan men-dekandensi peradaban, seperti menjadi dosen/guru/ustadz nan bloon . Iya toh; daripada di dunia fana(tik) ini orang-orang dibuat sibuk saling perang dan saling rampok terang-terangan. Mari kitak mainkan "perang-perangan" versi “softek”-nya. Ya, supaya dianggap lebih beradab gituu; lebih ngancil kira-kiranya . Banyak akal, esensinya sebetulnya gitu jugakk. Kemudian tak lupa pula sholawat dan shalom kita kirim-kirim kepada

Hidup Mewah dan Agama

Gambar
Belakangan ini sedang hot pemberitaan infotainment tentang seorang ustadzah yang dituduh abal-abal dan katanya difitnah suka bergaya hidup mewah. Belum lagi prasangka negatif tentang ijazah formal da'i yang bersangkutan dalam disiplin ilmu keagamaan sehingga punya legalitas etis untuk "berfatwa" atau menceramahi orang awam tentang apa itu kebenaran. Bagaimanapun kebenaran yang sebenarnya itu katanya objektif, tapi ketika pemahaman akan objek itu berproses dalam otak beserta segenap referensi pribadi seorang anak manusia tentulah subjektifitas akan hadir. Padahal kalau kita mau jujur formalitas pendidikan juga bukan jaminan objektitas opini dari lobang mulut seseorang anak manusiawi. Sebenarnya bukan hanya belakangan ini. Beberapa lebih ke belakang lagi--setidaknya sejak fenomena kematian Ustadz "gaul" Uje--isu tentang da'i abal-abal atau mubaligh yang belum pantas untuk ditampilkan sebagai ulama publik telah lama mencuat. Bahkan ada yang kelihatannya m

"Membobol" OS XPe-nya Mini-PC eks-Server Bank HP Compact T5000 Series

Gambar
mini pc hp t5720 Selamat pagi dunya materialistik, para determinator pejihad harta-kedudukan , seolah-olah bisa bermanfaat untuk biaya menyogok kelak biar bisa ngadem di alam kubur nanti, terus m- booking kavling syurga dengan pelayan para bidadari bugil yang super-mbohay nya selevel artis JAV Makyabi. Para kaum hipokrit-manipulatif, yang ntah inisiator ataukah hanya ikut-ikutan tren kemana arah angin hegemonik berhembus tak menyisakan tempat sejengkal pun bagi arus lain. Tenang ajah. Walau doyan mengolok-olok siasat politiking kaum kalian, tapi aq juga beradaptasi dan mensesuaikan diri toh untuk survive di “surga” duniawi yang kelen kejar-kejer ini. Yaaa, anggap game aja, simulasi . Kebetulan ikut-ikutan terlempar menonton permainan adu siasat topeng hipokrates yang kelen sebetulnya juga tidak mengerti ini. Tak usah pikir-pikir, langsung saja bertindak. That's how this works, man. The one with the gun gets to tell the truth. Problem is, you don't know shit (Blue Ruin,

Kiblat Feminis Sastra Islami

Gambar
Baeklah aq memutuskan utk uplod ke blog aja, setelah ketemu barangnya. Yang satu ini hilang arsip digitalnya, klo ndak salah kusimpan di flashdisk yg kenak vairus. Yawda, setidaknya print-an fisiknya masih ada, tinggal dipotret aja spy praktis. Ngapain juga repot2 diketik lagi hehe. Lagian ini masih banyak yg harus ditambahkan n diperbaikin, tapi yahh bukan prioritas gawe lah utk saat ini. Apa adanya dulu ajah. Setahun yg lewat aq pernah kuliah lagi. Drpd hasil kerjaan "buang2 waktu" ini ndak berguna sama sekali selain melatih otak ya setidaknya utk bahan postingan blog ajalah. Tulisan suka-suka gw aja. Mau dibajak kek, atau mau cara halus dicuri idenya dengan pura2 gak tau ya terserah. Aq sihh maklum ajalah dunia politiking akan menghalalkan segala cara sepanjang dipandang ndak ada resikonya. Sebetulnya bagian menarik dari "gawean"-ku ini adalah sesi diskusinya. Ini cuma menu pembuka aja. Dan terus terang tugas ini gw yg mengerjakan sendiri. Sampai membuat terbat

Dari Badaceh, Hingga ke Jimek

Gambar
ode to myfamily Apa-apaan wuini? Moengkin begitit-lah expresi swara hati jk andai ada di antara pembaca generasi-z posmilenial sekalen yg datang mengintip ke blogku ini. Wiitu adalah dua perkosakata dlm bhs Minang sodara-sodara/i. Agak nyentrik seh, krn sebagai org minang tulen aq sendiri pun sudah lama/jarang tak mendengarnya (maksod Lo?). Bahkan kata badaceh ini sendiri mungkin aq jg salah nih penulisannya; karena samar kuingat juga terdengar sebagai * badanceh atau badoceh atau apalah eh (konfirmasi saja ke pemirsa minanger’s lainnya, Sob). Kosakata saisuak ko diucapkan ibuku ketika memberikan tips bumbu2an extended guna meracik sop ayam yang lebih berasa dan super-yammy . Kebetulan, sejak kena asam lambung parah kemaren aq jadi pandai masak sup sendiri kini. Tapi masakanku formasi bumbunya tadinya masih sedikit, supaya mudah diingat. Yakni: lengkuas, (satu lagi saat ini aq lupa namanya apa, tapi ‘barang’-nya ada tumbuh di pot depan dapurku), duet ‘asoi’ saledri-bawang pe

Prisoners (2013), Film Membosankan Yang Lama-Lama Menyenangkan

Gambar
Betapapun/berapapun para medioker bekerja keras, “cerdas”, ataupun culas dengan “menghalalkan” segala sumber daya upaya politiking untuk terus dan terus terus memoncerkan karir karbitannya itu, pada akhirnya hanya orang-orang berbakatlah yang akan bisa menghasilkan karya yang betul-betul hebat-murni cantik-natural. A Gift, taken for granted. Faktor pengali biner, kosongkah ataukah bernilai, atau in other snobbis way to spil mywords : takdir tuhanlah yang akan pada akhirnya menentukan hasil-finalnya; seberapapun/sebetapapun besar jumlah usaha akal-akalan manusiawi serba kemasan-luar being correct - politically tersebut meng-kamuflase-i kesadaran massa yg mass-madness ini (wahm). Semilyar-trilyun pun saldo angka kredit kau punya, kau kumpulkan, kau anggap bisa jadi beking; jika pengalinya nol , ya nilai akhirnya akan sama dengan nol; kosong, nihil, emptyness . Ada orang yang beramal dengan amalan-amalan surgawi hingga jaraknya dengan surga tinggal sedengkul lagi, namun takdir Alla

Ketika Rido Roma “Berlatih” di Apsas Sana

Gambar
Salah satu yang menyenangkan dalam hidup ini dan patut untuk dikenang sebagai sebuah kualitas yang akan langka terjadi adalah ketika kita beroleh berkesempatan berpertemuan dengan orang-orang yang ber-inteletualitasnya di atas rata-rata; dan ini yang (sebetulnya) pentingnya: sempat menjajal ketangguhannya—dan ini yang lebih betul dari sebetulnya: free of fee/charge kecuali biaya listrik dan kuota internetnya! Meski penjajalan ini hasilnya akan bisa berdarah-darah, penjagalan, dan bisa membuat dua lobang di sisi berseberangan pada bagian tubuh bawah perut kita ini, anus dan anu, akan buang “ingus” berbarengan: mencrettt, gusekali ejakulasi di waktu yang bersamaan. Ya, yang saya bicarakan adalah sikap konfrontasi/tif kepada orang yang lebih kuat ilmunya tersebut (belum disebut) dari kita. Bukan mental pembebek manut ngikut-ngikut ngerucut ngecucut mencurut percaya-percaya aja kepada khotbah dari si orang “besar” tersebut (yang sudah disebut, walau belum betul-betul ter-sebut) yang

So Long For Ya, The Skul Basa-Basi Yeay

Gambar
“Í’m pretty tied-up.” Saya akan mengerjakan sesuatu yang sangat rumit, so also sophisticated , sebuah invension, sementara-ini harus dikerjakan dalam swatu norma kemapanan strukturiil sebuah sistem tertentu, yang dangkal-reduksionis takkunjung merangkak pun kemana mana namun malah beristirahat di tempat selama berdekade itu (banalitas akademik), ketika kampus menjadi organ industri yang business as usual untuk demi menghindarin gejolak yang konsekuensinya akan loss profit , sekolah menjadi produsen robot robot terdidik (terstandarisasi) seperti dipidatokan secara menggelegar oleh Adinda Erica Goldson yang menampik politik-predikat cumlaude baginya itu, sementara objective saya (makhluk non-standar) juga tidaklah seperti goal biasanya (makhluk makhluk standar aja), jalan yang hendak saya tempuh-in ini in-konvensional, tidak just follow the path tapi making a new line , malah maybe in a way that having no an end , sebuah standar baru setting - high rata-kanan yang tidak

Kemenghilangan 'Dan' dalam Bahasa Minang, Sebuah Tinjauan Romantis

Gambar
dalem artikel awal di kompasiana, tulisanku ini diedit judulnya sama mimin supaya taat eyd, disini gw bisa bikin lagi sesukaku huweeeekkss, jancuk lah eyddd basii tuw... Mungkin tidak pernah terpikir(kan) bagi Anda-Anda sebelum-sebelumnya, bahwa(sanya) kita-kita penutur bahasa Minang tulen ini tidak memiliki leksikon/leksem dan yang orisiniil. Bagi kita-kita yang mengikuti sistem pendidikan mayoritas di Indonesia, tentu kiranya mengetahui daripada bahwasanya adalah pelajaran bahasa di negara kita ini sekurang-kurangnya menuntut kompetensi akan empat bahasa: inggris, arab, bahasa Indonesia sendiri (ragam baku/formal), dan bahasa daerah/dialek/aksen ( restricted code ) yang dengan sendirinya ( unconscious acceptance ). Tiga bahasa pertama (arab, inggris, dan indonesia itu) memiliki kosakata dan ( and dan wa ). Khusus bahasa minang (mungkin juga kasus yang sama menjangkiti bahasa-bahasa daerah lainnya), kata dan ini penggunaannya diwakilkan kepada kosakata jo yang secara

For Whom The Words Sorry Should I Saying

Tadinya aq mo menulis secara ngenglish. Tapi rasa2nya akan makan waktu banget jg kalok sampe tiap2 bentar tengok kamus (setdknya utk ketepatan spelling ). Belum gramatikal-nyah. Dan kalopun sudah 100% correct grammar itu (yg mana ini kemungkinanku posible ), belum lagi masalah agar ber- style ; supaya jd tulisan yg berciri-khas, tdk narasi hambar khas produksi massal factory thing . Jadi so supaya fluent and saving-time, kuputuskan utk menulis dlm bhs Indonesia alaku ajalah as usual . Cepet dan memuaskan, krn kita bertutur in our habit and in my own way . Punya water - mark tersendiri. Walok konsekuennya akan mungkin sangat sulit utk di- translate ke bhs asing oleh para peng-copas dan mesin2 pemogram; krn struktur, bahkan vocab dan fonik-nya dan graphemnya, sukak kumain-mainkan hehe. Identitasku semoga menyatu dlm gaya kepenulisankuw; songong bgt dah elo, Jal. Biasanya toh memang lebih nyaman dlm bhs Indonesia ala gw sendiri yg anti-normatif bin formal van konvensional old - fash